Jokowi Minta Skenario Mudik Komprehensif Disiapkan
Kamis, 2 April 2020 11:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajaran pemerintahannya untuk segera skenario arus mudik komprehensif pada masa wabah COVID-19.
"Mengenai arus mudik, saya minta dipersiapkan skenario-skenario komprehensif jangan sepotong-sepotong atau satu aspek saja atau sifatnya sektoral atau kepentingan daerah saja. Dilihat secara utuh baik dari hulu, di tengah, dan di hilir," kata Jokowi dalam rapat mengenai antisipasi mudik lewat konferensi video dari Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis 2 April 2020.
Presiden Jokowi mengatakan, intervensi di hulu berupa pemberian bantuan pelindungan sosial dan stimulus ekonomi akan membantu masyarakat bertahan selama masa wabah.
"Terutama di Ibu Kota, saya kira kemarin Gubernur DKI juga sudah menyampaikan 3,6 juta perlu dimasukkan dalam jaring pengaman sosial dan sudah diberikan oleh Provinsi DKI 1,1 juta artinya 2,5 juta yang perlu segera kita siapkan untuk segera dieksekusi di lapangan," katanya.
<!--more-->
Adapun intervensi di tengah, menurut Jokowi adalah pembatasan pergerakan orang serta penerapan jarak yang aman sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona. Presiden menekankan bahwa kedisiplinan yang kuat akan memberikan dampak besar pada upaya pengendalian penularan COVID-19.
"Dan kalau kita lihat dengan musim yang ada sekarang, saya kira cuaca juga sangat mempengaruhi penyebaran COVID-19 ini," kata Jokowi.
Mengenai intervensi di hilir, Jokowi menyebut pentingnya pengawasan dan pengendalian di daerah, utamanya di tingkat kelurahan dan desa. Karena itu, Presiden mendorong partisipasi komunitas dalam upaya pengendalian penularan virus corona.
Menurut Jokowi, pemudik yang pulang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi bisa diperlakukan sebagai orang dalam pemantauan. Mereka bisa melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penularan COVID-19. "Selain itu kemarin saya sampaikan dana desa dapat digunakan sebagai jaring pengaman sosial," kata Presiden.
ANTARA