BI: Kepanikan Global Mereda, Tekanan ke Rupiah Berkurang

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Selasa, 31 Maret 2020 16:24 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis 23 Januari 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, tekanan global terhadap nilai tukar rupiah dalam sepekan terakhir mulai mereda. Meski demikian, saat ini situasi ketidakpastian dinilai masih cukup tinggi.

"Meredanya kepanikan global, terutama karena memang telah disepakatinya stimulus fiskal dalam jumlah yang besar di Amerika Serikat, sekitar US$ 2 triliun lebih, bahkan hari ini kami juga mendapatkan kabar, akan ditambah lagi US$ 600 miliar," ujar Perry dalam siaran langsung, Selasa, 31 Maret 2020.

Selain di Amerika Serikat, pelbagai kebijakan di Eropa, Jerman, dan negara lain untuk mengatasi wabah corona juga dinilai memberi sentimen positif bagi publik. Ditambah, dengan adanya kebijakan stabilisasi oleh bank sentral di sejumlah negara.

Dengan meredanya kepanikan itu, Gubernur BI mengatakan, mekanisme pasar untuk nilai tukar rupiah cukup baik. Terlihat dari permintaan dan pasokan yang bergerak dengan baik. Dengan kondisi ini, pada hari ini rupiah diperdagangkan dengan nilai Rp 16.350 per dolar Amerika Serikat.

"Tapi lebih dari itu, bahwa mekanisme pasar sudah berjalan baik. Baik dari sisi pelaku antar bank, juga para eksportir menyuplai pasokan di valuta asing dan juga dari berbagai pelaku," kata Perry.

Ke depannya, Perry berharap para importir dan pelaku usaha yang memerlukan dolar untuk bisa masuk ke domestic non delivery forward alias DNDF atau fasilitas lindung nilai. Pasalnya, saat ini premi untuk fasilitas tersebut relatif murah dan bisa melindung nilai dari perubahan nilai tukar. "Jadi kebutuhan dolar bisa dipenuhi tidak semuanya dari tunai atau spot."

Mendorong dipergunakannya fasilitas DNDF, Perry juga telah berdiskusi dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir agar kebutuhan valuta asing perusahaan pelat merah disediakan melalui fasilitas itu. Ia juga mendorong para investor global untuk masuk ke DNDF.

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

6 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

7 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

2 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

2 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya