Corona, BRI Genjot Remitansi di Negara yang Tak Terapkan Lockdown

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Selasa, 31 Maret 2020 11:00 WIB

Ilustrasi ATM Bank BRI. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah pandemi global corona, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mengoptimalkan remitansi dari negara yang tidak menerapkan lockdown. Selama ini, sebelum wabah Covid-19, negara penyumbang remitansi terbesar BRI adalah Malaysia, Singapura, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Saudi Arabia.

Corporate Secretary Bank BRI Amam Sukriyanto mengatakan, perseroan melakukan ekspansi dengan menambah kerja sama dengan counterpart baru yang memiliki aplikasi pengiriman uang online. Dengan demikian, sehingga pekerja migran Indonesia (PMI) masih terus dapat mengirimkan uangnya tanpa harus ke outlet.

"Melihat potensi bisnis ke depan yang masih berpeluang untuk membaik, BRI Optimis, target bisnis remitansi hingga akhir tahun 2020 dapat tercapai," kata Amam kepada Bisnis, Senin 30 Maret 2020 malam.

Pada kuartal I/2020, bisnis remitansi bank dengan aset terbesar ini disebut cukup tertekan karena penyebaran Covid-19 yang membuat beberapa negara menerapkan lockdown.

Bisnis remitansi BRI selama 2019 tercatat tumbuh sebesar 18 persen dibandingkan dengan tahun lalu (year on year/yoy). Berdasarkan data remitansi tenaga kerja Indonesia (TKI) oleh Bank Indonesia dan BNP2TKI, nilai yang tercatat pada 2019 adalah senilai US$ 11,435 miliar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,2 persen dibandingkan dengan posisi 2018 yang senilai US$10,974 miliar.

Advertising
Advertising

Secara terpisah, ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David E. Sumual mengatakan, di antara kinerja lainnya, bisnis remitansi tidak akan terlalu terpuruk. Sebab, transaksinya tidak perlu melibatkan perpindahan barang maupun orang.

Apalagi, bisnis remitansi didominasi oleh tenaga kerja yang menjadi pekerja rumah tangga atau domestic helper, yakni pekerjaan yang tetap berjalan meskipun ada virus corona. Meskipun demikian, dia tidak memungkiri, penurunan bisa saja terjadi jika tenaga kerja Indonesia ada yang berprofesi sebagai buruh pabrik di luar negeri dan terpaksa dirumahkan. "Dibandingkan dengan bisnis lain, remitansi masih normal. Kalau mungkin turun, turunnya tidak banyak," katanya.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

23 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya