IHSG Turun 5 Persen, BEI Bekukan Sementara Perdagangan

Senin, 30 Maret 2020 11:53 WIB

Tamu undangan Penghargaan Galeri Investasi BEI 2019 menggunakan pakaian daerah saat melihat museum di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 28 November 2019. Pertumbuhan jumlah investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mencatatkan rekor baru di tahun ini sebesar 237.747 single investor identification (SID) per 28 November 2019. Tempo/Tony Hartawan

Tempo.Co, Jakarta - Bursa Efek Indonesia membekukan sementara perdagangan di pasar modal pada pukul 10.20 waktu JATS. "Dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5 persen," ujar Sekretaris Perusahaan PT BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan tertulis, Senin, 30 Maret 2020.

Hal ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat. Perdagangan akan dilanjutkan pukul 10:50:48 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.

Berdasarkan pantauan Tempo di RTI Business, Indeks Harga Saham Gabungan pada pukul 10.42 WIB berada pada angka 4318,292 atau turun 227,279 dari angka awal 4545,571.

Saat awal perdagangan dibuka hari ini, IHSG memang langsung anjlok hampir. Begitu dibuka, IHSG langsung meluncur ke zona merah dengan koreksi 221,957 poin atau 4,88 persen ke level 4.323,614

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menilai, pergerakan IHSG di awal perdagangan ini, diwarnai aksi ambil untung (profit taking) oleh investor asing. Selain itu, kondisi global yang masih belum stabil membuat indeks langsung menurun tajam. “Terlebih Dow Jones juga mengalami penurunan lebih dari 900 poin dan Dow Jones Futures pada pagi ini juga masih di zona negatif,” jelasnya kepada Bisnis.com, Senin 30 Maret 2020.

Akibatnya, kata Frankie, pasar bergerak zig-zag. Saat ini, sedang terjadi pertarungan antara pemerintah dan bank sentral di seluruh dunia yang menggelontorkan stimulus secara massif, untuk melawan dampak dari pandemik COVID-19. “(Pertarungan antara) stimulus secara masif yang efeknya akan mengangkat indeks dengan efek dari pandemik COVID-19 yang menurunkan indeks,” katanya.

Sebanyak 260 saham pagi ini mengalami koreksi dan hanya 41 emiten yang mampu menghijau. Saham-saham berkapitalisasi pasar besar jumbo masuk daftar top losers pada awal perdagangan. PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) misalnya, ambles 6,92 persen ke level Rp 1.345 hingga pukul 09:28 WIB. Emiten berkapitalisasi Rp 156,45 triliun itu membukukan net buy investor asing senilai Rp 3,73 miliar. Namun, investor domestik tercatat melakukan penjualan saham produsen rokok itu senilai Rp 11,0 miliar hingga pukul 09:32 WIB.

Saham bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga ambles 6,88 persen ke level Rp 4.600 pada pukul 09:28 WIB. Nasib serupa juga dialami oleh bank pelat merah lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), yang juga melorot 6,81 persen ke level Rp 3.010.

CAESAR AKBAR | BISNIS

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

5 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

6 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

6 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

8 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

8 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

9 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya