Lewat Aplikasi, Pasien Corona yang Diisolasi Diingatkan di HP

Kamis, 26 Maret 2020 18:49 WIB

Petugas keamanan adat atau Pecalang menghalau pengendara motor yang hendak melintasi perbatasan menuju Kabupaten Gianyar di Denpasar, Bali, Kamis, 26 Maret 2020. Gubernur Bali menginstruksikan agar sehari setelah perayaan Nyepi warga tidak keluar rumah guna menekan penyebaran virus corona di Bali. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam waktu dekat, semua pasien positif virus corona atau Covid-19 akan mendapat warning atau peringatan jika bergerak melewati lokasi isolasi. Peringatan disampaikan pemerintah melalui aplikasi khusus, bernama TraceTogether, yang akan segera diluncurkan.

“Aplikasi ini dikembangkan oleh operator telekomunikasi dan akan terpasang pada smartphone pasien positif Covid-19,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate dalam konferensi pers online di Jakarta, Kamis, 26 Maret 2020.

Strategi terbaru ini diluncurkan Johnny lewat Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 159 Tahun 2020 tentang Upaya Penanganan Covid-19 Melalui Dukungan Sektor Pos dan Informatika. Lewat aturan ini, pemerintah bersama operator telekomunikasi menghambat penyebaran virus corona lewat tiga cara: tracing (penelusuran), tracking (pelacakan), dan fencing (mengurung virus dalam satu wilayah tertentu).

Upaya ini dilakukan pemerintah di tengah meluasnya virus corona. Sampai kemarin, sudah 790 orang di Indonesia yang terinfeksi virus corona. 58 di antaranya meninggal dunia dan 30 berhasil sembuh.

Johnny mengatakan aplikasi ini tidak hanya berfungsi untuk memberi peringatan. Menurut dia, aplikasi ini juga berfungsi untuk memberikan bantuan penanganan darurat kepada pasien jika diperlukan. Lalu, aplikasi ini juga akan memberikan visualisasi kepada pemerintah untuk memantau pergerakan pasien selama 14 hari sebelum dinyatakan positif virus corona.

Advertising
Advertising

Nantinya, data pergerakan pasien ini bakal diolah dan dianalisis menjadi satu informasi yang terukur. “Sehingga dapat diperbandingkan antar waktu antar wilayah dan antar kelompok masyarakat, sebagai bahan pengambilan keputusan,” kata dia.

Kebijakan surveillance atau pengawasan via telepon genggam ini tidak hanya dilakukan pada pasien positif virus corona, namun pada masyarakat luas. Pemerintah akan memonitor berkumpulnya warga di masa darurat corona ini untuk menjaga social distancing.

Pemantauan akan dilakukan melalui data pergerakan telepon genggam, nomor HP, sampai mobile subscriber integrated services digital network (MSISDN) berdasarkan data Base Transcever Station (BTS). “Peringatan dapat diberikan melalui SMS blast,” kata Johnny.

Berita terkait

Ditanya Soal Teknologi 6G, Kominfo: Akses Internet Saat Ini Masih Baik

7 menit lalu

Ditanya Soal Teknologi 6G, Kominfo: Akses Internet Saat Ini Masih Baik

Kominfo soal akses internet yang masih baik dan soal pengembangan jaringan 6G di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kominfo Klarifikasi Soal Perizinan dan Pemanfaatan Akses Internet Menggunakan Starlink

2 jam lalu

Kominfo Klarifikasi Soal Perizinan dan Pemanfaatan Akses Internet Menggunakan Starlink

Kominfo menyatakan Starlink sudah mendapatkan izin beroperasi di Indonesia. Tidak ada perbedaan khusus antara Starlink dengan ISP lainnya.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Implikasi RUU Penyiaran terhadap Kebebasan Pers

11 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Implikasi RUU Penyiaran terhadap Kebebasan Pers

Pakar mengingatkan konsekuensi hukum dari RUU Penyiaran, yang dapat meningkatkan risiko kriminalisasi terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Revisi RUU Penyiaran, Menkominfo: Investigasi, Masa Harus Dilarang?

22 jam lalu

Tanggapi Revisi RUU Penyiaran, Menkominfo: Investigasi, Masa Harus Dilarang?

Menkominfo Budi Arie Setiadi tanggapi revisi RUU Penyiaran yang salah satunya isinya melarang investigasi jurnalistik

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

1 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

2 hari lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

2 hari lalu

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

Pemerintah meminta seluruh jamaah haji Indonesia mewaspadai MERS-CoV yang ditemukan di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Kominfo Buka Lowongan Kerja Pendamping UMKM, Usia 21-50 Tahun Bisa Ikut

2 hari lalu

Kominfo Buka Lowongan Kerja Pendamping UMKM, Usia 21-50 Tahun Bisa Ikut

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka lowongan kerja fasilitator dan koordinator untuk program UMKM Level Up 2024, pendaftaran buka sampai 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kolega Achsanul Qosasi Mengaku Tak Tahu Soal Sandi Garuda dalam Korupsi BTS Kominfo

3 hari lalu

Kolega Achsanul Qosasi Mengaku Tak Tahu Soal Sandi Garuda dalam Korupsi BTS Kominfo

Sadikin Rusli mengaku tidak mengetahui kode 'Garuda' digunakan untuk Mantan Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera dalam korupsi BTS Kominfo.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi BTS: Ada Usaha BLU Kominfo Hilangkan 17 Temuan BPK

3 hari lalu

Sidang Korupsi BTS: Ada Usaha BLU Kominfo Hilangkan 17 Temuan BPK

Pertemuan itu terjadi di ruang kerja Achsanul Qosasi di Kantor BPK.

Baca Selengkapnya