Sri Mulyani: IMF Prediksi Ekonomi Global Minus di Tahun Ini

Selasa, 24 Maret 2020 18:21 WIB

Dari kiri Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala Kantor Staf Presiden ( KSP) Moeldoko menghadiri Rapat Terbatas tentang Dana Otonomi Khusus Papua yang dipimpin Presiden Jokowi, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020. Menhub jatuh sakit dengan gejala tifus serta memiliki riwayat asma. Instagram/@Sekretariat.kabinet

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani baru saja melakukan pertemuan virtual dengan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara G20 pada Senin, 23 Maret 2020. Dalam pembukaan pertemuan, kata Sri Mulyani, Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva, menyampaikan bahwa proyeksi pertumbuhan global tahun ini akan negatif.

“Situasi ini seperti tahun 2008, atau bahkan lebih buruk, ini yang disampaikan Managing Director IMF,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers online di Jakarta, Selasa, 24 Maret 2020. Dengan demikian, perkiraan ini jauh dibawah proyeksi IMF awal Maret 2020 ini yang sebesar 2,9 persen.

Saat ini, total sudah ada 391 ribu orang yang terinfeksi virus corona di seluruh dunia. 17 ribu orang meninggal dan 102 orang berhasil sembuh. Penyebaran virus ini pun membuat perekonomian di sejumlah negara terkena imbas. Sehingga, diadakanlah pertemuan antar menteri keuangan ini untuk membahas kondisi ekonomi di masing-masing negara anggota.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani pun mengatakan, berdasarkan proyeksi IMF, perbaikan ekonomi global baru akan terjadi tahun 2021. Namun, seberapa besar dan cepat perbaikan tersebut tergantung dari seberapa cepat virus ini bisa dihentikan. Kini, kata dia, negara-negara dunia pun ramai-ramai mengeluarkan stimulus untuk meredam dampak virus ini pada perekonomian mereka.

Dalam pertemuan ini, kata Sri Mulyani, Menteri Keuangan Arab Saudi juga mengusulkan agar negara G20 menggunakan semua sumber daya yang mereka miliki untuk menghadapi virus ini. Salah satunya dengan saling mendukung agar negara lain tidak mengalami kesulitan likuiditas di tengah pandemi ini.

Di saat yang sama, Kristalina Georgieva, juga telah menyambut baik tindakan fiskal luar biasa yang telah diambil banyak negara untuk meningkatkan sistem kesehatan dan melindungi perusahaan serta pekerja yang terkena dampak virus corona.

Demikian juga dengan langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneter. "Bahkan lebih banyak kebijakan dibutuhkan, terutama di bidang fiskal," katanya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa, 24 Maret 2020.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

4 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

4 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

5 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya