Menteri BUMN, Erick Thohir Ajak Masyarakat Ikut Berkomitmen Hadapi Virus Corona.
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut perusahaan farmasi pelat merah akan segera menggerojok pasar dengan 4,7 juta unit masker. Jutaan masker itu merupakan produksi perusahaan dalam negeri dan akan didistribusikan pada akhir Maret 2020.
"Tanggal 31 Maret akan tersedia 4,7 juta masker. Produksinya hanya di perusahaan BUMN. Kalau swasta lain saya enggak tahu jumlahnya," ujar Erick Thohir dalam siaran langsungnya pada Jumat, 20 Januari 2020.
Erick Thohir memastikan, saat ini perusahaan-perusahaan farmasi BUMN telah mendapatkan bahan baku dari sejumlah produsen, setelah sebelumnya mengalami kelangkaan. Bahkan, beberapa produsen masker dalam negeri telah memulai proses produksinya.
Namun, Erick enggan menjelaskan sumber bahan baku tersebut lantaran sudah melalui proses penyortiran. Setelah rampung diproduksi, produsen akan segera mendistribusikan masker ke rumah sakit-rumah sakit dan apotek.
Produksi masker secara massif dilakukan untuk mengatasi kelangkaan dan tingginya kebutuhan terhadap barang akibat meluasnya penyebaran
<!--more-->
virus corona. Kelangkaan ini membuat harga masker di pasaran tak rasional hingga naik 10 kali lipat lebih.
Beberapa waktu lalu, sejumlah penjual masker di sejumlah pasar di Jakarta, mematok masker jenis Nexcare isi 50 tembus seharga Rp 850 ribu per kotak. Sedangkan masker bermerek Sensi ditawarkan seharga Rp 450 ribu.
Adapun masker bermerek Accurate dijual seharga Rp 400 ribu. Padahal umumnya, harga masker sebelum virus corona merebak dijual dengan harga berkisar Rp 20-30 ribu per kotak.
Akibat kelangkaan masker, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto telah mengeluarkan aturan larangan ekspor sementara untuk komoditas tersebut. Beleid itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 23 Tahun 2020.
Agus mengatakan kebijakan ini diberlakukan menyusul penetapan status pandemi virus corona yang diperkirakan masih akan terus meluas. "Kami ingin menjaga situasi saat ini dengan memastikan stok barang terpenuhi," ujar Agus.