Hadang Penyebaran Corona, TN Komodo Larang Kapal Pesiar Sandar
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Kamis, 19 Maret 2020 15:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) melarang kapal-kapal pesiar untuk bersandar di kawasan wisata yang berada di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Larangan ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus corona meluas.
Kepala BTNK, Lukita Awang Nistyantara telah mengeluarkan surat edaran berupa larangan masuk bagi kapal-kapal pesiar pada Rabu, 18 Maret 2020. Larangan tersebut disampaikan melalui surat pengumuman No. PG.279/T.17/TU/REN/03/2020 tentang Pelarangan Sementara Kapal Pesiar (cruise ship) di Taman Nasional Komodo.
"Larangan ini untuk memberikan perlindungan bagi petugas dan masyarakat di dalam kawasan Taman Nasional Pulau Komodo dari penyebaran Covid-19," kata Lukita, Kamis 19 Maret 2020. Dia menjelaskan kapal-kapal pesiar tidak diperbolehkan memasuki kawasan Taman Nasional Komodo mulai 19 Maret hingga 19 Mei 2020.
Pelarangan sementara ini akan dievaluasi dengan memperhatikan kebijakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktur Jenderal KSDAE serta pemerintah daerah dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, katanya.Dia menjelaskan larangan tersebut mempertimbangkan sejumlah aspek di antaranya dalam melakukan pendampingan kunjungan wisatawan dari kapal pesiar, petugas dan masyarakat melakukan interaksi yang intensif selama aktivitas berlangsung.
Selama ini, kapal-kapal pesiar yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo melalui rute perjalanan yang panjang. Kapal pesiar juga menyinggahi negara-negara atau kota-kota yang diketahui telah terinfeksi virus corona seperti Australia, Vietnam, Cina, Jepang, Eropa, dan Amerika.
Selain itu, imbuh Lukita, penyebaran Covid-19 semakin meluas di beberapa tempat di Indonesia dan Presiden Republik Indonesia telah menetapkannya sebagai bencana nasional non-alam.
"Oleh karena itu untuk pencegahan kami mengeluarkan larangan ini untuk melindungi para petugas dan masyarakat agar tidak tertular virus corona yang sudah merebak di banyak tempat," katanya.