Resmi, Mendag Rilis Larangan Ekspor Masker dan Sanitizer

Rabu, 18 Maret 2020 16:16 WIB

Warga membeli masker di mobil penjual masker di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Selasa, 3 Maret 2020. Satu bungkus berisi enam masker yang dihargai Rp 20.000. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah resmi menerbitkan aturan yang melarang sementara ekspor bahan baku masker, masker, alat pelindung diri, dan antiseptik. Larangan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 23 Tahun 2020.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan kebijakan ini diberlakukan menyusul penetapan status pandemi virus corona yang diperkirakan masih akan terus meluas. "Kami ingin menjaga situasi saat ini dengan memastikan stok barang terpenuhi," ujar Agus dalam siaran langsungnya pada Selasa, 18 Maret 2020.

Dalam dokumen yang diterima wartawan, setidaknya terdapat empat pasal yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut. Pasal ketiga dalam beleid itu menyebutkan, pemerintah akan mengenakan sanksi bagi pedagang yang melanggar.

Sanksi yang disebutkan dalam dokumen itu akan disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Adapun peraturan ini akan efektif satu hari setelah beleid diterbitkan pada Selasa 17 Maret 2020 kemarin. Adapun peraturan itu akan berakhir pada 30 Juni 2020.

Selain meminta menyetop pengiriman kebutuhan farmasi yang tergolong dalam kelompok HS, Agus meminta produsen dalam negeri meningkatkan produksi masker, hand sanitizer dan APS. Adapun berdasarkan data Kementerian Perdagangan,

<!--more-->

jumlah produsen masker dalam negeri tercatat sebesar 28 perusahaan. Sementara itu, total distributor dalam negeri tercatat 55 perusahaan.

Berikut ini rincian larangan produk ekspor yang diatur oleh Kemendag.
- Antiseptik
1. Antiseptik hand rub, hand sanitizer dan
sejenisnya yang berbasis alkohol Ex.3004.90.30,
2. Hand rub, hand sanitizer dan sejenisnya mengandung campuran dan i asam ter bath bara, dan alkali Ex.3808.94.10
3. Hand rub, hand sanitizer dan sejenisnya dalam kemasan aerosol Ex.3808.94.20
4. Hand rub, hand sanitizer dan sejenisnya selain yang mengandung campuran dan i asam ter batu bara dan alkali, serta tidak dalam kemasan aerosol
E x 3808.94.90 '

- Bahan Baku Masker, terdiri atas:
1. Kain bukan tenunan jenis meltblown nonwoven terbuat dan i filamen buatan dengan berat tidak lebih dan i 25 g/m2
Ex.5603.11.00
2. Kain bukan tenunan jenis meltblown nonwoven terbuat dan i bahan selain filamen buatan dengan berat tidak lebih dan i 25 g/m2 Ex.5603. 91.00

- Alat Pelindung Din, terdiri atas:
1. Pakaian pelindung medis Ex.6210.10.19
2. Pakaian Bedah 6211.43.10

- Masker, terdiri atas:
1. Masker bedah 6307.90.40
2. Masker lainnya dan i bahan nonwoven, selain masker bedah Ex.6307.90.90

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

11 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

10 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

10 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

10 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya