Gubernur BI: Investor Asing Belum Hengkang Beneran dari Indonesia
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 11 Maret 2020 12:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan investor global masih menyimpan dana di Indonesia. Meski demikian Gubernur BI mengakui sentimen wabah corona telah memicu penjualan Surat Berharga Negara dan saham milik investor asing.
"Mereka belum hengkang beneran, sementara. Mereka jual saham, SBN (Surat Berharga Negara), namun simpen dalam rupiah, dan untuk lihat waktu," kata Perry di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020.
Menurut dia, investor asing tidak bisa mengkalkulasikan risiko dari dampak wabah virus Corona. Sehingga investor masih menyimpan asetnya di Indonesia. Perry menuturkan, dana investor asing itu masih tercatat di rekening kustodian dalam negeri.
"Jadi ya sudah sementara keluar dulu dari Indonesia, jual SBN, saham, tapi pemantauan kami uangnya investor masih di Indonesia," ujar dia.
Dia mengatakan sentimen Corona berdampak pada sektor finansial. Indikasinya, investor memindahkan investasinya dari aset ke cash dan atau emas.
Saat ini, tutur Perry, investor terus memantau kondisi ekonomi dengan mencermati langkah-langkah yang ditempuh pemerintah di masing-masing negara.
Dia juga menuturkan indeks volatilitas dari Chicago Bond of Exchange(CBOE) yang mengukur premi risiko di pasar keuangan. Perry menyatakan risiko di sana sebelum Corona sebesar 32 basis poin, naik menjadi 54 basis poin saat ini.
"Indonesia, CDS (credit default swap atau swap rate premi risiko untuk para investor global) spread sebelum corona the lowest in history 59, kemudian setelah Corona virus dari 1 Februari terus naik, sekarang 175 naik terus," kata Perry.
HENDARTYO HANGGI