Dampak Corona, Kinerja Sektor Manufaktor Diprediksi Menurun

Rabu, 11 Maret 2020 11:55 WIB

Sejumlah karyawan PT Solo Manufaktur Kreasi sedang merakit transmisi untuk kendaraan pikap Esemka Bima di pabrik perakitan mobil Esemka di Boyolali, 6 September 2019. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia (GABEL) Oki Widjaja tengah mengalami kesulitan pasokan bahan baku dari China yang tertekan akibat virus Corona atau Covid-19.

Selain itu, Oki mengatakan kondisi ini juga semakin sulit ditambah dengan kenaikan harga komponen akibat kenaikan nilai tukar Dolar Amerika Serikat. "Hal ini juga membuat pelemahan daya beli masyarakat, sehingga turut membuat kinerja perusahaan elektronik semakin sulit," ujar Oki kepada Tempo, Selasa 10 Maret 2020.

Oki mengatakan kenaikan harga bahan baku juga dipicu karena ongkos logistik yang meningkat lantaran sejumlah akses pelabuhan tertutup. Menurut dia, perusahaan bisa saja membeli pasokan namun ketersediaannya tidak ada. Perusahaan juga tidak bisa menaikkan harga karena rentan kehilangan daya beli masyarakat.

Selain insentif uang ditawarkan pemerintah beberapa waktu lalu, kata dia, tak cukup banyak bisa membantu kinerja sektor industri elektronik, terlebih dari ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat produksi terhenti. Bahkan, Oki memperkirakan penurunan penjualan bisa mencapai 30-40 persen dari target. Hal ini, kata dia, akan berdampak pada penurunan kinerja perusahaan.

Kinerja industri manufaktur rawan diprediksi terkoreksi lantaran semakin melemahnya permintaan masyarakat. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan pertengahan bulan lalu memang ada ada sedikit peningkatan permintaan karena barang impor Cina yang tertahan dan mendorong permintaan ke barang lokal.

Kenaikannya bisa mencapai 10 persen. Namun, Redma mengatakan kondisi berbalik dalam dua pekan terakhir karena permintaan kembali melemah. "Pelemahan terjadi baik permintaan domestik atau pun ekspor. Pelemahan ekspor terjadi karena adanya faktor penyebaran virus corona terutama benang," tutur Redma.

Redma menuturkan selama ini produksi benang dalam negeri diekspor ke Cina. Penurunan permintaan terjadi kerena sejumlah industri lanjutan di Cina terhenti. Adapun pelemahan permintaan domestik terjadi karena adanya kenaikan impor garmen, sehingga permintaan kain, benang, dan serat yang diproduksi dalam negeri melemah.

Sekjen Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan sebanyak 60 persen kebutuhan plastik dalam negeri dipasok dari Cina. Pasokan yang menipis ini, kata dia, akan sangat mengganggu permintaan yang naik pada saat Ramadan dan Lebaran. Ia berharap pemerintah menunda pemberlakuan cukai plastik agar daya beli masyarakat tidak terganggu.

"Ini membuat industri plastik tidak produksi banyak karena cukup besar cukainya. Regulasi pemerintah harus pro industri dulu, jangan pendapatan," kata Fajar.

Berita terkait

Menperin Sebut Produk Apple Bisa Lebih Murah Kalau Proses Manufaktur di Indonesia

12 hari lalu

Menperin Sebut Produk Apple Bisa Lebih Murah Kalau Proses Manufaktur di Indonesia

Pemerintah menginginkan perusahan-perusahaan teknologi dunia seperti Apple menjadikan Indonesia sebagai bagian supply chain.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

54 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.724 Kemarin, Hari Ini Fluktuatif

55 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.724 Kemarin, Hari Ini Fluktuatif

Mata uang rupiah diprediksi fluktuatif pada Selasa, 5 Maret 2024. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kemenperin Targetkan Espor Manufaktur 2024 Rp 302 T, Fokus Diversifikasi Produk Bernilai Tinggi

19 Februari 2024

Kemenperin Targetkan Espor Manufaktur 2024 Rp 302 T, Fokus Diversifikasi Produk Bernilai Tinggi

Industri manufaktur mendominasi barang ekspor Indonesia, mencapai 70 persen. Kemenperin menargetkan ekspor manufaktur 2024 capai Rp 302 T.

Baca Selengkapnya

Ekspor Produk Manufaktur Sentuh USD186,98 Miliar Sepanjang 2023

16 Februari 2024

Ekspor Produk Manufaktur Sentuh USD186,98 Miliar Sepanjang 2023

Secara porsi, industri manufaktur menyumbang 72,24 persen dari total nilai ekspor nasional.

Baca Selengkapnya

Investasi di Sektor Manufaktur Lampaui Rp 565 Triliun, Menperin: Terus Naik di Satu Dekade erakhir

15 Februari 2024

Investasi di Sektor Manufaktur Lampaui Rp 565 Triliun, Menperin: Terus Naik di Satu Dekade erakhir

Menperin menyebut, investasi industri makin tren dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta tenaga kerja dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Menperin Agung Gumiwang Optimistis Industri Manufaktur di 2024 Bakal Makin Menggeliat

15 Januari 2024

Menperin Agung Gumiwang Optimistis Industri Manufaktur di 2024 Bakal Makin Menggeliat

Strategi Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan kinerja industri manufaktur di 2024.

Baca Selengkapnya

Impor 3 Trainset KRL Baru, Bos KAI Commuter: Ada 5 Manufaktur Kami Prospek

11 Januari 2024

Impor 3 Trainset KRL Baru, Bos KAI Commuter: Ada 5 Manufaktur Kami Prospek

Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto mengatakan sudah menemukan beberapa referensi dari trainset KRL baru yang akan diimpor itu.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Manufaktur Membaik, Namun Terkendala Harga Gas dan Pengendalian Impor

4 Januari 2024

Kinerja Industri Manufaktur Membaik, Namun Terkendala Harga Gas dan Pengendalian Impor

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa kinerja industri manufaktur membaik. Namun masih ada kendala.

Baca Selengkapnya

Indonesia Naik ke Posisi 10 Besar Produsen Manufaktur Global

22 Desember 2023

Indonesia Naik ke Posisi 10 Besar Produsen Manufaktur Global

Indonesia kini berada di posisi ke-7 sebagai kontributor sebesar 1,4 persen terhadap produk manufaktur global.

Baca Selengkapnya