Sri Mulyani: Sejak jadi Peneliti, Ekspor Kita Tak Banyak Berubah

Kamis, 5 Maret 2020 20:16 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 19 Februari 2020. DPR menyetujui Menteri Keuangan mengenakan cukai terhadap produk plastik yang meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau kemasan kecil (sachet). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti daya saing ekspor Indonesia yang tidak banyak berubah sejak beberapa dekade lalu. Menurut dia, kinerja ekspor nonmigas Indonesia cenderung stagnan sejak ia masih bekerja sebagai peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia. Ia sempat mengepalai lembaga tersebut sejak tahun 1998 hingga 2001.

"Dari saya menjadi peneliti sampai menjadi menteri, ekspor kita tidak banyak berubah, daya saing kita tidak banyak berubah," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.

Ekspor, tutur Sri Mulyani, memang menjadi salah satu permasalahan ekonomi Indonesia. Salah satu faktor yang saat ini menarik turun ekspor Tanah Air adalah turunnya harga komoditas, misalnya minyak sawit, batubara, hingga karet. Penurunan itu dipengaruhi oleh faktor lingkungan, di samping juga ada faktor penurunan volume. "Kita mungkin kalah kompetisi dengan negara lain."

Tak meningkatnya daya saing Indonesia untuk memacu ekspor, menurut Sri Mulyani, adalah tanda bahwa pekerjaan rumah di sektor individu dengan adanya inovasi teknologi, efisiensi birokrasi, dan digitalisasi di berbagai sektor.

Saat ini, dengan derasnya tekanan kepada perekonomian, Sri Mulyani mengatakan hampir semua sektor ekonomi turun. Imbasnya, penerimaan pajak pun tertekan. "Kalau ekonomi lemah, penerimaan pajak lemah, kita lemah maka semua terperosok dalam pelemahan," kata dia. Dalam kondisi itu lah kebijakan fiskal berperan untuk membalikkan keadaan dan membalas pelemahan yang terjadi.

Cara membalikkan keadaan, kata dia, adalah melalui berbagai insentif yang memicu ekonomi kembali bertumbuh. Dengan rancangan kebijakan itu, ia pun berharap sektor perdagangan bisa memperbaiki daya saingnya dan berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, Sri Mulyani tengah mengkaji stimulus untuk memacu perekonomian yang belakangan terkena imbas dari penyebaran Virus Corona. Stimulus yang tengah dipertimbangkan oleh bekas Direktur Bank Dunia itu antara lain pelonggaran-pelonggaran pajak.

"Kami pertimbangkan semua, PPh (Pajak Penghasilan) 21, PPh 22, bahkan PPh 25 akan kami lihat semua, termasuk restitusi PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang dipercepat terutama untuk perusahaan bereputasi baik," kata dia.

Sri Mulyani berujar kementeriannya tengah menghitung secara keseluruhan sektor yang bisa terkena pelonggaran pajak ini dan imbasnya terhadap neraca perseroan di masing-masing bidang. Ia juga akan melihat langkah yang bisa dilakukan untuk membantu dari segi korporasi maupun masyarakat. "Sekarang sedang difinalkan."

Dalam kesempatan itu pun, Sri mulyani mengatakan 500 perusahaan pengimpor bereputasi baik mendapatkan relaksasi prosedur untuk melakukan impor. Sebabnya, saat ini ia melihat banyak perusahaan yang membutuhkan bahan baku namun mengalami kendala lantaran terkena dampak Virus Corona.

Namun demikian, Sri Mulyani enggan berbicara lebih rinci mengenai paket stimulus jilid dua mengantisipasi dampak virus Corona tersebut. Ia mengatakan pengumuman lebih rinci akan disampaikan setelah rancangan insentif itu disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

5 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

3 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya