Kadin Minta Kebijakan Ekspor Impor Dilonggarkan, Hadapi Corona
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 5 Maret 2020 17:05 WIB
Tempo.Co, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani berharap pemerintah melakukan relaksasi kebijakan terkait ekspor impor. Pelonggaran itu dianggap sangat dibutuhkan untuk menggairahkan perekonomian di tengah terpaan dampak negatif Virus Corona.
"Memang kami sedang bicara kebijakan fiskal sudah, moneter sudah, omnibus law sebagai reformasi struktural sudah, tapi hal lain menyangkut ekspor impor sedang kami bicarakan," ujar Rosan di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.
Hingga saat ini, Rosan memang masih belum mengantongi laporan dari pelaku industri mengenai adanya kesulitan bahan baku akibat terimbas Virus Corona. Namun, ia mengatakan pengurangan produksi sangat mungkin terjadi karena permintaan mulai turun.
"Mulai ada sih (penurunan penjualan), kami lihat penurunan itu salah satunya di motor dan mobil, selain itu juga di industri dan pariwisata," kata Rosan. Meskipun demikian, Rosan memastikan produksi pangan dan kebutuhan untuk menyambut masa Ramadan dan Lebaran saat ini cukup .
Di lain kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan paket stimulus ekonomi jilid kedua diharapkan bisa mendorong sektor riil di tengah tekanan perekonomian akibat Virus Corona. "Pemerintah akan mengeluarkan paket kedua terkait dengan kemudahan impor dan ekspor," ujar dia.
Upaya mendorong sektor riil, kata Airlangga, juga dilakukan dengan memantau situasi kredit dan dana yang masuk ke perbankan. Stimulus itu diharapkan bisa mendorong roda perekonomian bersamaan dengan insentif jilid pertama yang sebelumnya telah diumumkan.
"Kami telah mendengarkan masukan dari Stakeholder dan CEO Perbankan, serta menyampaikan prioritas pemerintah dengan stimulus paket pertama dan kemudian kebijakan yang diambil BI dan OJK, harapannya transmisi penurunan suku bunga BI bisa dirasakan oleh masyarakat," kata Airlangga.
Sebelumnya, Airlangga menyampaikan bahwa stimulus kali ini juga akan membantu perusahaan-perusaahaan berskala menengah. Sementara paket stimulus yang diumumkan pada akhir bulan lalu menyasar perusahaan-perusaahaan berskala mikro dan kecil. Selain itu, paket stimulus ini akan mengatur soal pemangkasan proses prosedur ekspor hingga pemotongan bea impor untuk berbagai macam produk.
Di lokasi yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah masih memformulasikan paket stimulus ekonomi jilid kedua itu. "Itu memang sedang kita formulasikan nanti arahnya jenis apa saja dan ditujukan untuk sektor apa, mekanisme seperti apa, itu yang sekarang sedang di formulasikan," ujar dia.
Hingga saat ini, Sri Mulyani masih belum mau menyebut besaran nilai stimulus yang akan digelontorkan, serta waktu penerapannya. "Pokoknya kalau sudah selesai akan kami sampaikan," tuturnya. Ia memastikan pemerintah akan mengantisipasi adanya pelebaran defisit anggaran pada tahun ini dan akan terus diperbaharui informasinya setiap bulan.