Kadin Minta Kebijakan Ekspor Impor Dilonggarkan, Hadapi Corona

Kamis, 5 Maret 2020 17:05 WIB

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri

Tempo.Co, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani berharap pemerintah melakukan relaksasi kebijakan terkait ekspor impor. Pelonggaran itu dianggap sangat dibutuhkan untuk menggairahkan perekonomian di tengah terpaan dampak negatif Virus Corona.

"Memang kami sedang bicara kebijakan fiskal sudah, moneter sudah, omnibus law sebagai reformasi struktural sudah, tapi hal lain menyangkut ekspor impor sedang kami bicarakan," ujar Rosan di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.

Hingga saat ini, Rosan memang masih belum mengantongi laporan dari pelaku industri mengenai adanya kesulitan bahan baku akibat terimbas Virus Corona. Namun, ia mengatakan pengurangan produksi sangat mungkin terjadi karena permintaan mulai turun.

"Mulai ada sih (penurunan penjualan), kami lihat penurunan itu salah satunya di motor dan mobil, selain itu juga di industri dan pariwisata," kata Rosan. Meskipun demikian, Rosan memastikan produksi pangan dan kebutuhan untuk menyambut masa Ramadan dan Lebaran saat ini cukup .

Di lain kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan paket stimulus ekonomi jilid kedua diharapkan bisa mendorong sektor riil di tengah tekanan perekonomian akibat Virus Corona. "Pemerintah akan mengeluarkan paket kedua terkait dengan kemudahan impor dan ekspor," ujar dia.

Upaya mendorong sektor riil, kata Airlangga, juga dilakukan dengan memantau situasi kredit dan dana yang masuk ke perbankan. Stimulus itu diharapkan bisa mendorong roda perekonomian bersamaan dengan insentif jilid pertama yang sebelumnya telah diumumkan.

"Kami telah mendengarkan masukan dari Stakeholder dan CEO Perbankan, serta menyampaikan prioritas pemerintah dengan stimulus paket pertama dan kemudian kebijakan yang diambil BI dan OJK, harapannya transmisi penurunan suku bunga BI bisa dirasakan oleh masyarakat," kata Airlangga.

Sebelumnya, Airlangga menyampaikan bahwa stimulus kali ini juga akan membantu perusahaan-perusaahaan berskala menengah. Sementara paket stimulus yang diumumkan pada akhir bulan lalu menyasar perusahaan-perusaahaan berskala mikro dan kecil. Selain itu, paket stimulus ini akan mengatur soal pemangkasan proses prosedur ekspor hingga pemotongan bea impor untuk berbagai macam produk.

Di lokasi yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah masih memformulasikan paket stimulus ekonomi jilid kedua itu. "Itu memang sedang kita formulasikan nanti arahnya jenis apa saja dan ditujukan untuk sektor apa, mekanisme seperti apa, itu yang sekarang sedang di formulasikan," ujar dia.

Hingga saat ini, Sri Mulyani masih belum mau menyebut besaran nilai stimulus yang akan digelontorkan, serta waktu penerapannya. "Pokoknya kalau sudah selesai akan kami sampaikan," tuturnya. Ia memastikan pemerintah akan mengantisipasi adanya pelebaran defisit anggaran pada tahun ini dan akan terus diperbaharui informasinya setiap bulan.

Berita terkait

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

11 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

13 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

15 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

2 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya