Panic Buying karena Virus Corona, Pengusaha: Kebutuhan Pokok Aman
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 3 Maret 2020 10:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia alias Hippindo mengimbau agar masyarakat tidak melakukan panic buying dan membeli kebutuhan secukupnya saja menyusul pengumuman dari Presiden Joko Widodo ihwal adanya dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona.
Kendati demikian, Hippindo memastikan pasokan di gerai anggotanya cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Persediaan barang pada gerai anggota kami cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan kami telah berkoordinasi dengan asosiasi produsen dan supplier distributor untuk memastikan persediaan guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat,” ujar Ketua Umum Hippindo Budhihardjo Iduansjah dalam keterangan tertulis kepada Tempo, Senin, 2 Maret 2020.
Budihardjo mengatakan masyarakat memang terpantau memborong sejumlah kebutuhan selepas adanya pengumuman tersebut. Sejumlah komoditas yang menjadi target warga antara lain sembilan bahan pokok, cairan antiseptik, masker, makanan kaleng, dan mi instan.
Dengan disokong anggotanya yang berjumlah 200 perusahaan retail, Budihardjo mengatakan Hippindo akan mendukung pemerintah dalam mengambil langkah atas isu global Corona yang telah merebak di seluruh dunia tersebut.
"Dengan jumlah gerai lebih dari 50 ribu di seluruh Indonesia, Hippindo dapat menjadi rekanan pemerintah dalam mengupayakan layanan terbaik untuk masyarakat," kata Budihardjo.
Berdasarkan pantauan Tempo, sebagian memang menyerbu pasar swalayan untuk memborong sejumlah kebutuhan. Supermarket Tip Top di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, menjadi salah satu gerai yang dipadati pembeli. Kepadatan terasa sejak Tempo mendekati lokasi pada Senin malam. Mobil mengantre menjemput orang-orang yang kelar berbelanja.
Parkir mobil dan motor di sekitar lokasi tersebut pun tak kunjung kosong menjelang waktu tutupnya supermarket, yaitu pukul 21.30 WIB. Di dalam, hampir semua gerai kasir diwarnai antrean yang mengular. Padahal, hingga malam, setidaknya 27 kasir diberdayakan untuk melayani serbuan pembeli. Seorang pegawai supermarket mengatakan antrean panjang sudah terjadi sejak sore hari.
Seorang pengunjung, Anggi, 28 tahun, mengaku meluncur ke supermarket untuk berbelanja pasokan kebutuhan pokok tambahan, menyusul pengumuman adanya warga negara Indonesia yang positif terjangkit Virus Corona. "Ya prepare saja karena pemerintah sudah mengumumkan adanya warga yang terjangkit Corona," ujar perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai kantor swasta itu.
Ia mengaku langsung merapat ke supermarket sepulang kerja, sekitar pukul 19.00 WIB. Kunjungan kali ini, menurutnya, adalah kunjungan tambahan setelah dia sebelumnya memborong pasokan untuk kebutuhan bulanan beberapa hari lalu.
Anggi memang cukup mengikuti perkembangan penyebaran penyakit pernafasan itu. Karena itu, selain mengincar sejumlah kebutuhan pokok seperti miyak, makanan ringan, hingga susu, ia pun mengincar untuk menyetok cairan antiseptik.
"Tadi saya cari hand sanitizer, tapi sudah tidak ada, jadi saya cari bodywash saja," kata Anggi yang sepanjang berbelanja telah mengenakan masker berwarna hijau di wajahnya. Sepanjang pemantauan dia, tak hanya cairan antiseptik yang menjadi bidikan pembeli, melainkan juga susu steril dalam kaleng.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa sudah ada kasus positif virus Corona di Indonesia. Jokowi menyebut dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang ini tertular dari warga negara Jepang yang positif Corona, kemudian bertandang ke Indonesia beberapa waktu lalu. Saat ini, dua orang tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara.