Virus Corona Meluas, Sri Mulyani Beberkan Jurus Perkuat Ekonomi

Sabtu, 29 Februari 2020 06:27 WIB

Gestur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Sri Mulyani mengatakan, secara tahunan belanja negara hanya tumbuh sebesar 4,5 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh 11,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Palembang - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan kerja sama dan pengawasan harus ditingkatkan dalam agar perekonomian Indonesia lebih kuat dalam menghadapi risiko global, terutama untuk mengantisipasi meluasnya dampak virus Corona.

“Risiko dari merebaknya virus Corona pasti mempengaruhi ekonomi global, termasuk Indonesia. Oleh karena itu kita perlu meningkatkan kerja sama dan pengawasan, agar punya daya tahan yang cukup untuk menghadapinya,” kata Sri Mulyani saat rapat kerja percepatan penyaluran dan pengelolaan dana desa 2020, di Palembang, Jumat, 28 Februari 2020.

Akibar Virus Corona, menurut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi dunia telah diperkirakan turun menjadi 3 persen. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Cina pun telah direvisi turun dari perkiraan awal 6 persen. “Hanya karena virus Corona, ekonomi dunia diprediksi tumbuh sebesar 3 persen."

Oleh karena itu, perekonomian global yang didorong oleh pergerakan barang dan manusia akan terpengaruh. "Begitu ada pandemik ini pergerakan barang dan manusia jadi berhenti. Ini yang menjadi dampak pada perekonomian,” ucap Sri Mulyani.

Untuk menyikapinya, Sri Mulyani menekankan penggunaan instrumen berupa APBN, APBD hingga APBDes untuk mengurangi dampak negatif dari risiko global tersebut. “Karena dia (APBN/APBD) merupakan alat untuk melindungi masyarakat dan perekonomian kita,” katanya.

Advertising
Advertising

Pemerintah, kata Sri Mulyani, juga akan terus memastikan perekonomian tetap berjalan baik. Termasuk di dalamnya upaya-upaya penurunan kemiskinan akan terus berlanjut dan penciptaan lapangan kerja tetap terjadi.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo yakin perbaikan ekonomi akan terjadi pada semester kedua 2020, setelah isu virus Corona hilang. "Perbaikannya akan terjadi di semester kedua. Yang penting optimisme bisa tetap terjaga," kata Dody di Batam, Kepulauan Riau, Jumat, 28 Februari 2020.

Ia mengatakan ekonomi nasional jangka pendek memang terganggu akibat mewabahnya Covid-19 di sejumlah negara. Begitu pula ekonomi global.

Menurut dia, ekonomi akan pulih, setelah masa inkubasi selama dua bulan, ditambah proses perbaikan selama empat bulan selanjutnya. Dengan begitu, maka dalam enam bulan ekonomi Indonesia diperkirakan akan melambat. "Dan diprediksi akan membaik pada semester kedua," kata dia.

BISNIS | ANTARA

Berita terkait

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

27 menit lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

21 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya