Virus Corona Jadi Pandemi, Pariwisata Dunia Bakal Rugi Rp 695 T

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Jumat, 28 Februari 2020 12:34 WIB

Penumpang mengenakan masker saat berada di Bandara Internasional Ngurah Rai Kuta, Bali, 4 Februari 2020. Munculnya virus corona di wilayah Wuhan, membuat kunjungan turis Cina di Bali menyusut. Foto: Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Sektor pariwisata dunia diprediksi bakal menelan kerugian hingga US$ 22 miliar atau Rp 312 triliun akibat epidemi virus corona (COVID-19). Jika epidemi berubah menjadi pandemi dan berlangsung hingga kuartal ketiga, maka kerugian akan melonjak menjadi US$ 49 milliar atau Rp 695 triliun.

"Sebenarnya ini masih terlalu awal untuk membuat prediksi. Namun, Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (WTTC) bersama Oxford Economics memprediksi krisis ini akan membuat sektor pariwisata merugi US$ 22 miliar," ujar Gloria Guevara, kepala dari WTTC, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Jumat 28 Februari 2020.

Guevara menjelaskan, perhitungan di atas dibuat oleh lambaganya dan Oxford Economics dengan dua acuan. Pertama, berdasarkan kondisi sektor pariwisata dunia saat terjadi pandemi SARS dan H1N1. Kedua, dengan melihat penurunan angka perjalanan turis asal Cina yang selama ini mengambil porsi besar persentase perjalanan di seluruh dunia.

Sektor pariwisata di berbagai negara memang cukup bergantung pada kehadiran turis-turis Cina. Sebagai contoh, dari total angka kedatangan turis internasional per tahun di Australia, 15 persennya berasal dari Tiongkok.

Turis Cina yang menggunakan penerbangan internasional juga sangat besar. Tahun 2003, angkanya hanya 6,8 juta per tahun. Tahun 2018, angkanya sudah menyentuh 63,7 juta per tahun berdasarkan data dari otoritas penerbangan Cina. Jumlah ini membuat sumbangan ke sektor pariwisata global melonjak dari US$ 322 miliar pada tahun 2003 menjadi US$838 tahun 2018.

Advertising
Advertising

"Turis Cina adalah turis yang paling banyak menghabiskan uang juga ketika mereka berwisata," ujar Guevara. Kini, ia menyebut, angka perjalanan turis Cina turun sekitar 7 persen akibat virus corona.

Guevera menambahkan, estimasi yang dibuat oleh lembaganya bersama Oxford Economics masih berpotensi berubah. Namun, perhitungannya, negara yang sektor pariwisatanya paling terdampak adalah negara-negara yang selama ini selalu bergantung pada turis asal Cina, seperti Hong Kong, Macau, Thailand, Kamboja, dan Filipina.

Sebagai catatan, beberapa negara sudah bersiap-siap untuk berhadapan tidak hanya dengan pandemi virus corona, tetapi dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi mereka. Cina, misalnya, telah menyiapkan berbagai keringanan perizinan dan pinjaman untuk memastikan bisnis tetap berjalan di tengah krisis virus corona. Indonesia pun telah meluncurkan paket insentif, yang di antaranya memberikan diskon tiket pesawat untuk melawan tren penerbangan yang lesu.

Sementara itu, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) meminta tiap negara untuk bersikap proporsional dalam menyikapi perkembangan penyebaran virus Corona (COVID-19). Dengan begitu, sektor wisata dunia tidak terlalu terpukul.

BISNIS

Berita terkait

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

17 jam lalu

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri

Baca Selengkapnya

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

21 jam lalu

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia

Baca Selengkapnya

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

1 hari lalu

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

3 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

4 hari lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

4 hari lalu

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.

Baca Selengkapnya

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

4 hari lalu

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang

Baca Selengkapnya

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

4 hari lalu

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.

Baca Selengkapnya

Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

4 hari lalu

Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

Event olahraga lari yang diadakan pertama kali di Natuna, Natuna Geopark Marathon 2024, akan membantu meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

6 hari lalu

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membeberkan bagaimana ramainya kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan yang dikelolanya belakangan ini.

Baca Selengkapnya