Raih Pendanaan USD 10 Juta, UangTeman Fokus Tingkatkan Profit

Senin, 24 Februari 2020 15:38 WIB

Ilustrasi perusahaan keuangan dan fintech. (Shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi finansial atau fintech lending UangTeman mengumumkan perolehan pendanaan seri B US$ 10 juta atau sekitar Rp 138,8 miliar (dengan acuan kurs: Rp 13.708).

Presiden Direktur sekaligus Pendiri UangTeman Aidil Zulkifli mengatakan, suntikan dana segar pada awal tahun ini menjadi bukti bahwa UangTeman semakin memperkuat posisi di industri fintech lending Indonesia.

“Jika tingkat pertumbuhan menjadi sesuatu yang seksi dan akan menjadi nilai valuasi yang tinggi, saya juga percaya bahwa inti kelangsungan bisnis start-up dan lainnya adalah fundamental ekonomi dan keberlanjutannya dalam jangka panjang,” kata Aidil melalui siaran pers, Senin 24 Februari 2020.

UangTeman memperoleh pendanaan Seri B senilai US$ 10 juta pada Agustus 2019. Perolehan pendanaan tersebut dipimpin Draper Associates yakni sebuah perusahaan modal ventura yang didirikan investor asal Amerika Serikat Tim Draper, dan KDDI Open Innovation Fund dari Jepang.

Kemudian ACA Investments, anak usaha Daiwa Securities Group Inc., lembaga keuangan asal Jepang, mengonfirmasi telah menuntaskan pendanaan tranche seri B2 UangTeman. Tak hanya itu, investor Silicon Valley, Pegasus Tech Ventures, serta perusahaan modal ventura Jepang, Spiral Ventures, juga turut berpartisipasi dalam pendanaan Seri B2 tersebut.

Sebagai fintech yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jaaa Keuangan (OJK), Aidil mengakatan, pihaknya akan lebih fokus untuk meningkatkan profitabilitas dan kinerja keuangan sebagai prioritas utama.

Aidil menjelaskan, perusahaan tidak hanya mengejar growth volume pinjaman saja, tetapi menyalurkan pinjaman dengan prinsip bertanggung jawab sosial. Oleh karena itu, pihaknya akan memastikan kemampuan nasabah untuk mengembalikan pinjaman tersebut demi meningkatkan kualitas pinjaman di masyarakat sehingga ekosistem fintech lending di Indonesia tetap sehat.

Sementara itu, Direktur Investasi ACA Investments Tomohiro Fujita mengatakan, inklusi keuangan bagi yang tidak memiliki rekening bank adalah sebuah terobosan besar.

"Kami percaya bahwa UangTeman dapat mengatasi masalah ini di Indonesia dengan memanfaatkan keunggulan operasional dan aksesibilitas yang kuat ke pendanaan. Kami senang dapat bermitra dengan UangTeman yang dipimpin oleh Bapak Aidil Zulkifli untuk berkontribusi pada tujuan pembangunan sosial dan mewujudkan pertumbuhan yang signifikan bersama,”ucapnya.

Selanjutnya CEO & General Partner Pegasus Tech Ventures, Anis Uzzaman mengatakan, perusahaan berharap dapat terus mendukung UangTeman dalam melakukan ekspansi pertumbuhan pinjaman online ke berbagai daerah di Indonesia.

“Kami yakin bahwa UangTeman akan melaksanakan visi mereka dan memiliki dampak besar pada perekonomian Indonesia selama beberapa tahun ke depan,”kata Anis.

Bersamaan dengan pendanaan yang telah didapatkan perusahaan, UangTeman juga mengkonfirmasi telah melakukan penandatanganan perjanjian pembiayaan utang dengan sejumlah lembaga keuangan Indonesia untuk penyaluran pinjaman.

Selain itu, perusahaan sedang memfinalisasi fasilitas pinjaman pembiayaan konsumen dengan perusahaan permodalan asal Inggris dan diharapkan dapat selesai pada Februari 2020. Ini akan menjadi peningkatan pendanaan terbesar sejak perusahaan didirikan.

Berita terkait

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

3 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Pengacara Pemerintah Inggris Sebut Israel Melanggar Hukum Internasional di Gaza

29 hari lalu

Pengacara Pemerintah Inggris Sebut Israel Melanggar Hukum Internasional di Gaza

Pemerintah Inggris telah menerima saran dari pengacaranya sendiri yang menyatakan bahwa Israel telah melanggar hukum kemanusiaan internasional di Gaza

Baca Selengkapnya

OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

33 hari lalu

OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

OJK menerbitkan POJK 3/2024 tentang Penyelenggaraan IInovasi Teknologi Sektor Keuangan yang menyasar aset kripto.

Baca Selengkapnya

Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

37 hari lalu

Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

Fintech lending UKU memprediksi kenaikan pengajuan pinjaman selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

37 hari lalu

AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

37 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

40 hari lalu

Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

Aspire bekerjasama dengan Mastercard tawarkan solusi kartu korporat untuk memudahkan UMKM

Baca Selengkapnya

Jepang Tinjau Kembali Keputusan Menangguhkan Pendanaan ke UNRWA

40 hari lalu

Jepang Tinjau Kembali Keputusan Menangguhkan Pendanaan ke UNRWA

Menteri Luar Negeri Jepang mengatakan negaranya sedang meninjau kembali keputusan untuk menangguhkan pendanaan kepada UNRWA.

Baca Selengkapnya

Walau Sudah Kehabisan Pendanaan, Amerika Serikat Pastikan Tetap Dukung Ukraina

41 hari lalu

Walau Sudah Kehabisan Pendanaan, Amerika Serikat Pastikan Tetap Dukung Ukraina

Amerika Serikat tetap mendukung Ukraina walau sulit untuk mengucurkan lebih banyak bantuan militer ke Ukraina karena pendanaan menipis

Baca Selengkapnya