Bantuan Bank Dunia untuk Program Sampah Citarum Cair Tahun Ini

Kamis, 20 Februari 2020 15:52 WIB

Seorang warga memisahkan sampah plastik dari tumpukan sampah di aliran Sungai Ciliwung, Jakarta, 20 Mei 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat

Adapun indikator yang dipatok untuk tahun 2020 inia adalah mencapai kondisi Cemar Ringan untuk Sungai Citarum. “Sudah harus masuk di Cemar Ringan, selesai di tahun 2020. Tahun depan harapannya ke kelompok Kelas IV. Kelas III, dan II itu 3 tahun yang akan datang. Kelas IV itu airnya bisa dipakai untuk pertanian. Kelas III dipakai untuk perikanan, Kelas II untuk rekreasi wisatawan,” kata Haeru lagi.

Sementara indikator untuk sampah pada tahun ini menipis di badan sungai. “Kalau dulu ada tumpukan sampah, kemudian menyusut, sampai tidak ada lagi sampah. Tahun ini targetnya sampah sudah semakin menipis, berkurang di badan sungai. Kalau sekarang kita lihat sudah bersih, tapi sifatnya insidentil. Masih ada oknum nakal, kalau hujan masih ada yang sengaja buang sampah. Kita ingin memastikan mau hujan atau tidak, sungai clean,” kata Haeru.

Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, program pemulihan Sungai Citarum terbagi dalam beberapa kelompok kerja. “Mulai dari penanganan air limbah, ada limbah industri, domestik, persampahan; ada masalah penanganan lahan kritis, edukasi, dan ada penataan ruang, sampai Command Center. Program ini meluncur simultan,” kata dia, Kamis, 20 Februari 2020.

Setiawan mengatakan, khusus penanganan sampah terkendala pada terbagi-baginya kewenangan. “Sampah ini agak unik. Di dalam siklus sampah, mulai dari pengumpulan, pengangkutan, kemudian pengolahan, dan sampai pembuangan akhir; empat sub-sistem ini ke bagi-bagi dalam berbagai kewenangan. Kami menginginkan out-put sebagai indikator, bisa nggak tahun 2021 tidak ada lagi sampah di sungai. Tapi ada kendala bahwa pengumpulan, diserahkan kewenangannya ke pemerintah kabupaten/kota, lebih tepatnya banyak diserahkan ke RT/RW. Dan ini perlu dukungan,” kata dia.

Saat ini sedang dikaji cara untuk memangkas birokrasi yang kadang jadi kendalanya. “Seandainya kita bisa membuat sebuah kebijakan bahwa untuk Citarum, bisa diselenggarakan oleh pihak provinsi atau Satgas, akan lebih leluasa karena tidak lagi terkendala birokrasi. Kita lihat Citarum sangat urgent, tapi kalau masih ada layer-layer birokrasi, jadi sulit,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

2 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

Pemprov DKI Jakarta meluncurkan strategi baru untuk mengelola sampah, yakni RDF Plant, yang mengubah sampah menjadi energi.

Baca Selengkapnya

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

2 hari lalu

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

Startup Sampangan produksi karbon aktif dan asap cair dari berbagai jenis sampah peroleh pendanaan 250 ribu dolar Singapura atau hampir Rp 3 miliar

Baca Selengkapnya

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

Urbanisasi menjadi penentu zaman ketika lebih dari separuh populasi dunia kini tinggal di perkotaan.

Baca Selengkapnya

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

7 hari lalu

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

Popok clodi lebih ramah lingkungan dari pupuk sekali pakai

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

7 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

7 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

10 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

16 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

18 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

20 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya