Sri Mulyani: Ekonomi RI Mulai Kena Dampak Virus Corona

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Rabu, 19 Februari 2020 20:55 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama (kiri) dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan konferensi pers seusai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa 11 Februari 2020. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dampak virus corona kini mulai terlihat nyata “menyerang” perekonomian Indonesia. Hantaman ini terlihat dari penerimaan pajak sektor perdagangan yang hanya mencapai Rp 22,18 triliun sepanjang Januari 2020, atau mengalami kontraksi hingga 5,8 persen.

“Ini karena saat liburan Hari Raya Cina, kemudian terkena virus corona, ini yang menyebabkan terjadi penurunan,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Februari 2020.

Menurut Sri Mulyani, pada Januari 2019, sektor perdagangan masih bisa tumbuh 8,4 persen year-on-year (yoy). Tapi di bulan pertama 2020 ini, sektor tersebut hanya tumbuh 2,6 persen. Padahal, sektor perdagangan memiliki kontribusi kedua terbesar terhadap penerimaan pajak, yaitu 21,7 persen.

Virus corona mulai menyebar sejak awal tahun 2019 hingga memasuki perayaan Imlek pada 25 Januari 2020. Sumbernya yaitu dari Kota Wuhan, Cina. Hingga hari ini, jumlah korban meninggal pun sudah mencapai 2.005 jiwa.

Tak hanya penerimaan pajak sektor perdagangan yang terkena imbas, kinerja bea masuk pun juga terimbas. Sepanjang Januari 2020, bea masuk di sektor perdagangan besar dan eceran mengalami kontraksi hingga 20,5 persen.

Advertising
Advertising

Januari 2019, bea masuk di sektor perdagangan masih tumbuh 5,5 persen. Tapi tahun ini, terjadi penurunan hingga 15 persen. Sehingga, total bea masuk sektor tersebut hanya Rp 1,4 triliun. Padahal, kontribusinya pada bea masuk merupakan yang tertinggi, 46 persen. “Pasti ada pengaruh dari virus corona,” kata Sri Mulyani.

Yang patut diwaspadai, kata Sri Mulyani, ini hanyalah sebagian kecil dari dampak virus corona. Sampai hari ini, ia masih akan memantau perkembangan ekonomi Cina. Sebab, kata dia, jika pertumbuhan ekonomi Cina turun 1 persen saja, maka ekonomi Indonesia akan ikut turun 0,3 sampai 0,6 persen.

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

8 jam lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

16 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya