Lelang Tujuh Seri Surat Utang Negara, Penawaran Capai Rp 127,1 T

Selasa, 18 Februari 2020 18:19 WIB

Direktur Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuanan Luky Alfirman saat meluncurkan surat utang berharga negara (SBN) syariah seri Sukuk Tabungn ST-003 di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Jumat 1 Februari 2019. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melansir hasil lelang tujuh seri surat utang negara (SUN) pada hari ini, Selasa 18 Februari 2020, mencetak penawaran sebanyak Rp127,1 triliun. Jumlah tersebut merupakan penawaran terbesar yang dihasilkan dalam lelang SUN sepanjang tahun berjalan.

Sebelumnya, pemerintah berhasil mendulang penawaran lebih dari Rp90 triliun dalam dua lelang SUN pada 21 Januari 2020 dan 4 Februari 2020 lalu. Saat itu, penawaran atas tujuh seri SUN mencapai Rp94,98 triliun (21 Januari 2020) dan Rp96,90 triliun (4 Februari 2020).

Obligasi negara Seri FR0081 menjadi yang paling dicari investor dengan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp37,244 triliun. Seri ini akan jatuh tempo pada 15 Juni 2025 dan memberikan imbal hasil (yield) rata-rata 5,69 persen. "Pemerintah menyerap Rp3,6 triliun dari seri FR0081," seperti yang dikutip Bisnis.com, Selasa 18 Februari 2020.

Penawaran seri FR0081 disusul seri FR0082 dan FR0080. Kedua seri dimenangkan pemerintah sebesar Rp3,850 triliun. Seri FR0082 memberikan yield 6,51 persen dan akan jatuh tempo pada 15 September 2030.

Advertising
Advertising

Seri FR0082mendapat penawaran sejumlah Rp25,261 triliun. Adapun SUN seri FR0080 yang memberikan yield 7 persen dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Jui 2035 mendapat penawaran sebanyak Rp16,79 triliun.

Sementara itu, jumlah penawaran seri FR0076 mencapai Rp5,203 triliun dan dimenangkan pemerintah sebanyak Rp2,7 triliun. Seri FR0076 akan jatuh tempo pada 15 Mei 20148 dan memberikan imbal hasil 7,46 persen.

Selanjutnya, surat utang FR0083 mendapat penawaran Rp9,17 triliun dengan jumlah yang diserap pemerintah sebanyak Rp1,5 trilin. Seri FR0083 akan jatuh tempo pada 15 April 2040 dan memberikan imbal hasil 7,26 persen.

Lebih lanjut, SPN03200519 yang jatuh tempo pada 5 Februari 2021 mendapat penawaran Rp15,74 triliun dengan jumlah yang dimenangkan Rp1,5 triliun. SPN03200519 memberikan imbal hasil 2,89 persen.

Kemudian, SPN12210205 mendapat penawaran dari investor sebanyak Rp17,7 triliun dengan jumlah yang dimenangkan sebanyak Rp1,5 triliun. SPN12210205 akan jatuh tempo pada 5 Februari 2021 dan memberikan imbal hasil sebesar 3,52 persen.

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

6 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

7 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

9 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

10 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

11 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

14 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

26 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya