Omnibus Law Dituding Bakal Buat Pemerintah Korbankan Lingkungan

Jumat, 14 Februari 2020 13:55 WIB

KPK Perbaiki Penerimaan Minerba

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kelompok masyarakat sipil menuding pemerintah lebih mementingkan investor tambang ketimbang masalah lingkungan dalam omnibus law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja. Pasalnya, investor tambang diberikan beragam kemudahan, seperti proses perizinan, luas lahan, dan pemangkasan pungutan royalti jatah negara.

Advokat lembaga nonprofit pemerhati lingkungan dan anggaran, Publish What You Pay, Ariyanto, mengatakan bahwa pemerintah harus menjelaskan pemberian relaksasi atau kemudahan dalam sejumlah pasal di RUU Cipta Kerja.

Relaksasi aturan di bidang tambang yang dimaksudkan Ariyanto tertuang dalam Pasal 35 dan 128 RUU Cipta Kerja tentang perizinan tambang oleh pemerintah pusat. Menurut dia, pemerintah pusat bakal memudahkan proses perizinan tambang yang diinginkan investor. Pengusaha tidak perlu datang kepada pemerintah daerah. “Satu sisi kebijakan ini baik, tapi peran pengawasan pemerintah daerah harus dipertahankan,” kata dia.

Masalah lain dalam rancangan aturan tersebut adalah pembebasan pungutan royalti kepada pengusaha yang melakukan penghiliran. Aryanto menilai kebijakan ini bakal mengurangi potensi pendapatan negara meski pemilik konsesi diwajibkan melakukan penghiliran.

Menurut Aryanto, hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan 2018 menyebutkan kerusakan lingkungan akibat kegiatan tambang menyebabkan kerugian Rp 185 triliun. Adapun kontribusi Freeport kepada pemerintah periode 1992-2018 sekitar Rp 275 triliun.

Advertising
Advertising

Jumlah tersebut sudah masuk komponen royalti yang dipatok hingga 10 persen. “Dampak lingkungan biaya, kalau pendapatannya kalah besar, berarti pemerintah rugi,” kata Aryanto.

Sementara itu, Peneliti Auriga Nusantara Iqbal Damanik mengatakan potensi kerugian pemerintah di sektor pertambangan bisa meningkat lantaran pemerintah pada saat yang bersamaan juga membahas revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara.

Dalam Pasal 47 revisi undang-undang tersebut disebutkan bahwa pengusaha tambang mineral dan batu bara bisa mendapat izin seumur hidup jika mau melakukan penghiliran. "Pemerintah pusat diragukan bisa mengawasi jumlah izin yang begitu banyak sendirian," ujar Iqbal.

Ketua Komisi Energi DPR Sugeng Suparwoto mengatakan, meski omnibus law RUU Cipta Kerja banyak menyinggung soal pertambangan, RUU Pertambangan Mineral dan Batu Bara tetap dibahas Dewan mulai pekan depan. “Supaya saling menguatkan dan menutup kekurangan,” kata dia di kantornya kemarin.

Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan RUU Cipta Kerja dibuat dengan berbagai kemudahan di sektor pertambangan bersama kemudahan di 25 sektor lain. Dia menargetkan berbagai perubahan kebijakan investasi tersebut bermanfaat bagi rakyat karena memperbanyak aktivitas produksi yang berujung pada penyerapan tenaga kerja.

“Hitungan pemerintah, kalau omnibus law ini lancar dan segera berlaku, pertumbuhan ekonomi negara bisa stabil di atas 5 persen, meski dampak corona bisa mengurangi 0,3 persen PDB,” kata Susiwijono.

VINDRY FLORENTIN | FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

5 jam lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

1 hari lalu

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

1 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

3 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

3 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

3 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

6 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

6 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Harvey Moeis dan Sandra Dewi melakukan pisah harta saat keduanya resmi menikah pada 2016 lalu.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya