Virus Corona, Pembatalan Pesanan Hotel di Bali Mencapai Rp 1 T

Jumat, 14 Februari 2020 11:14 WIB

Sebanyak 61 wisatawan asing atau wisman asal Provinsi Hubei, Cina, tengah bersiap kembali ke negaranya setelah dijemput pesawat China Eastern di Bandara Ngurah Rai, Bali, pada Sabtu, 8 Februari 2020. Pesawat yang membawa wisman Cina ini akan terbang dari Denpasar pukul 14.00 WITA. Foto: Dok. Otoritas Bandara Wilayah IV NTT-Bali

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha yang berkecimpung di sektor pariwisata Bali mengeluhkan kerugian yang diderita akibat banyaknya pembatalan pemesanan kamar hotel pasca-mewabahnya virus 2019-nCoV atau virus corona. Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan, angka kerugian telah mencapai Rp 1 triliun dalam kurun waktu satu bulan.

"Telah terjadi 40 ribu pembatalan kamar hotel dengan kerugian Rp 1 triliun setiap bulan," ujar Adnyana dalam keterangan yang diterima Tempo, Jumat, 14 Februari 2020.

Adnyana mengatakan, pengusaha mesti segera mengisi kekosongan kamar hotel akibat pembatalan tersebut. Hal ini penting dilakukan agar kerugian yang ditanggung pengusaha hotel tak merembet. Adapun saat ini, pengusaha diklaim hanya mampu mengandalkan pasar turis asing dari Singapura dan turis-turis lokal.

Pelaku bisnis perhotelan berharap tingkat okupansi akan terdongkrak dari agenda-agenda pariwisata yang tetap bakal dilangsungkan di Bali dalam waktu dekat. Sebelumnya, para pengusaha hotel dan restoran di Bali telah bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio serta Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.

Dalam pertemuan yang dilangsungkan di kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali pada Kamis, 13 Februari 2020, pengusaha meminta pemerintah melakukan mitigasi. Sebab, kondisi ini akan berdampak pada sumbangan produk domestik regional bruto atau PRDB.

Tjokorda Oka mengakui perekonomian di Bali terpapar dampak penyebaran virus corona. Sebab, selama ini kunjungan Pulau Dewata didominasi oleh wisatawan asing atau wisman asal Australia dan Cina. "Penurunan kunjungan wisman Cina dan Australia praktis berdampak pada penurunan jumlah sumbangan PDRB mencapai 70 persen," katanya.

Dampak yang paling besar ditengarai memukul kawasan Kuta. "Sejumlah restoran dan hotel mengambil langkah meliburkan pegawainya (di Kuta)," tutur Tjokorda Oka.

Adapun Menparekraf Wishnutama mengatakan, pemerintah akan segera mengambil langkah komprehensif. Salah satunya menggencarkan penyelenggaraan wisata meeting, incentive, convention, and exhibition atau MICE yang identik mendatangkan wisatawan berkualitas.

Menurut dia, pemerintah juga telah menerima masukan dari pelbagai kementerian dan lembaga untuk menyusun langkah penanggulangan di sektor pariwisata akibat adanya dampak virus corona. "Semoga bersama kita dapat terus membangun sinergi bersama dan menjadi mitra dalam memajukan pariwisata Indonesia," tutur Wishnutama.


Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

11 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Mau Menginap di Rumah Terbang Film Up atau Museum di Paris? Airbnb Rilis 11 Rumah Icon

2 hari lalu

Mau Menginap di Rumah Terbang Film Up atau Museum di Paris? Airbnb Rilis 11 Rumah Icon

Airbnb mengumumkan 11 ikon yang dibuat ulang dari beberapa adegan paling populer dalam budaya pop.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya