Harga Gula Mulai Naik, Impor 1,3 Juta Ton Diputuskan Minggu Depan

Kamis, 13 Februari 2020 16:06 WIB

Pekerja memindahkan karung gula kristal putih dari kapal berbendera Thailand MV Chailan, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/1). Perum Bulog menargetkan kontrak impor gula akan sampai di Indonesia paling lambat Februari 2010. TEMPO/Dinul Mubarok

Tempo.Co, Jakarta - Pemerintah segera memutuskan total kebutuhan dan usulan impor Gula Kristal Putih (GKP) sebesar 1,33 juta ton dalam rapat koordinasi terbatas minggu depan. Keputusan diambil untuk mengantisipasi harga gula yang mulai mengalami kenaikan sebesar 4 persen sejak Januari lalu.

“Ini untuk kepentingan pengendalian harga,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Oke Nurwan saat ditemui usai konferensi pers terkait inflasi di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Februari 2020.

Sebelumnya, pemerintah disarankan segera merealisasikan impor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga dan mencegah harga melambung. Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Budi Hidayat memprediksi produksi hanya 2,1 juta ton karena kemarau panjang.

"Akibat pengaruh musim banyak tanaman yang mati dan replanting gagal," katanya di Jakarta, kemarin. Dengan rendahnya produksi, Budi menyatakan perlu ada impor gula putih sekitar 1,33 juta untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga tahun ini yang diperkirakan mencapai 3,16 juta.

Di saat bersamaan, harga gula pasir untuk konsumsi di sejumlah daerah sudah mulai mengalami kenaikan. Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga gula di DKI Jakarta pada 2 Januari 2020, sebesar Rp 14.350 per kilogram. Hari ini, harganya terpantau Rp 15.000 atau naik 4,5 persen.

Advertising
Advertising

Tak hanya gula konsumsi, pengusaha juga telah mengusulkan impor gula rafinasi sebesar 2,8 juta ton. Namun, Kementerian Perdagangan hanya menyetujui 1,1 juta ton saja.

Oke mengklaim tidak ada masalah dalam gula rafinasi. Menurut dia, Kementerian Perdagangan baru menyetujui kuota impor 1,1 juta ton untuk paruh pertama saja. “Sesuai yang direkomendasikan untuk semester pertama (2020),” kata dia.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, menyebut pemerintah tidak hanya membuka keran impor begitu saja. Menurut dia, pemerintah juga melakukan diversifikasi impor gula. “Jika biasanya dari Australia, sekarang dicoba dari India,” kata dia.

Model diversifikasi ini telah diterapkan sejak akhir tahun lalu. Pemerintah menurunkan bea masuk Gula Kristal Rafinasi (GKR) asal India menjadi 5 persen. Kebijakan ini merupakan barter untuk memudahkan sawit Indonesia masuk India. “Ini juga untuk memudahkan peralihan impor, kalau Australia tersendat, bisa India,” kata Iskandar.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

6 jam lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

20 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

23 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

2 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya