Ridwan Kamil Tengah Hitung Kerugian Jabar Akibat Virus Corona

Rabu, 12 Februari 2020 16:58 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri acara Training Orientasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Prama Grand Preanger, Minggu, 9 Februari 2020. (Foto: Dudi/Humas Jabar)

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan masih menghitung kerugian di sektor pariwisata akibat penyebaran virus corona di sejumlah negara. “Wisatawan dan ekonomi terutama, sedang kita hitung. Ekonomi, yang impor bahan pangan dari Tiongkok, kira-kira begitu. Itu sedang dihitung, apakah banyak dan sebagainya,” kata dia di Bandung, Rabu, 12 Februari 2020.

Namun, Ridwan Kamil mengklaim, dampak virus corona pada jumlah kunjungan wisata di Jawa Barat tak terlalu signifikan. “Karena yang populer di Jawa Barat kebanyakan wisatawan Timur Tengah ketimbang Tiongkok,” kata dia.

Kendati demikian, ia mengakui bahwa dampak pada sektor pariwisata bisa meluas dengan mulai banyaknya negara yang memilih membatasi kunjungan luar negeri warganya. “Tetap dampak tidak hanya dari mereka (wisatawan Tiongkok), tapi dari negara-negara yang melakukan travel warning, membatasi diri untuk tidak bepergian kalau tidak perlu. Ini ada dampaknya, tapi ini belum dihitung,” kata Ridwan Kamil.

Pemprov Jawa Barat masih optimis, dampak ekonomi virus corona untuk sektor ekonomi hanya sementara. “Bukan hilang, hanya menjadi slow saja. Bisnis-bisnis meeting berkurang. Contohnya di Bulan Februari ini mau ada Ekspo Taiwan, investasi Taiwan ke Jawa Barat, di undur ke November. Ada delay, bukan pemberhentian, tapi lebih pada pen-delay-an kegiatan-kegiatan,” kata dia.

Ketua Badan Pengurus Daerah Jawa Barat, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Herman Muchtar mengatakan, sejumlah provinsi melaporkan pengurangan kunjungan wisatawan Tiongkok ke wilayahnya. Masing-masing berbarengan dengan merebaknya virus corona. Di Jawa Barat, imbasnya pada berkurangnya pertemuan bisnis pengusaha asal Cina.

Advertising
Advertising

“Kalau kita bicara di Jawa Barat sendiri, kita melihat contohnya di Karawang, Bekasi, Purwakarta, itu kan kawasan industri yang juga banyak terdapat investasi-investasi dari Cina. Selama ini tamu-tamu hotel banyak yang dari Cina menginap dengan tujuan berbisnis, atau melihat perusahaannya, atau yang akan berhubungan dengan Cina di situ, ini berkurang,” kata Herman Muchtar, saat dihubungi Tempo, Rabu, 12 Februari 2020.

Herman mencontohkan, sejak pemerintah memutuskan penghentian penerbangan langsung menuju Cina, wisatawan makin turun. “Ada hotel yang melaporkan 100 pembatalan (pemesanan kamar) sejak pelarangan penebangan ke Cina tidak boleh masuk ke Indonesia. Berdampak ke kamar penginapan, ke hotel,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

22 menit lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

11 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

13 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

15 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

18 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

20 jam lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

21 jam lalu

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

PAN juga telah menyiapkan sejumlah alternatif nama apabila nantinya Golkar menginginkan nama lain. Ada Eko Patrio dan Lula Kamal.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya