Temui OJK Selama 2,5 Jam, Korban Jiwasraya: Mengecewakan

Rabu, 12 Februari 2020 13:04 WIB

Para korban PT Asuransi Jiwasraya memutuskan duduk di lantai setelah dilarang naik ke Kantor Otoritas Jasa Keuangan, Wisma Mulia II, Jakarta. Kamis, 6 Februari 2020. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang tergabung dalam grup Forum Korban Jiwasraya pada hari ini kembali mendatangi Gedung Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Usai pertemuan dengan perwakilan OJK para nasabah masih belum merasa puas karena belum menemukan titik terang pengambilan dana asuransi mereka.

"Mengecewakan. Karena seharusnya sudah tahu ada masalah sejak 2013, tapi kok diloloskan juga?" kata salah satu korban gagal bayar Jiwasraya, Agusjaya di Gedung OJK Jakarta, Rabu, 12 Februari 2020.

Agusjaya mengeluhkan sikap OJK yang tidak bisa memberikan rasa aman bagi nasabah. "Tidak ada proteksi segala macam kepada konsumen. Statement dia gak ada schedule, kapan harus dibayarkan (polis asuransi), tidak ada," ucapnya. Ia menilai OJK sebagai pengawas tidak melakukan tugasnya dengan baik.

Pada kesempatan yang sama, Ida Tumota mendesak dan menuntut OJK untuk mengambil sikap dan kebijaksanaan agar dengan mekanisme dan cara apapun. "Tunggakan klaim kami agar segera dibayar sekaligus, tunai dan tuntas, demi menjaga pemulihan kepercayaan masyarakat kepada sistem keuangan di Indonesia," kata Ida, korban gagal bayar Jiwasraya lainnya.

Lebih jauh Ida juga mengimbau pihak-pihak terkait tidak mengeluarkan pernyataan yang menyakitkan hati. Sebaliknya, ia meminta pemerintah seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kementerian BUMN, dan OJK tegas menyebutkan kapan polis asuransi Jiwasraya nasabah dibayarkan.

Sejumlah nasabah gagal bayar Jiwasraya hari ini bertemu dengan Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Manajemen Strategis OJK Anto Prabowo. Pertemuan secara tertutup itu berlangsung selama sekitar 2 jam 30 menit.

Saat pertemuan selesai, Anto tidak mengeluarkan satu kata pun. Ketika keluar dari ruang pertemuan, Anto langsung dikawal menuju pintu darurat.

Machril yang juga korban Jiwasraya menjelaskan dalam pertemuan itu, pihak OJK hanya mencatat. Dia berharap ada hasil jawaban yang lebih memuaskan. "Mereka menampung keluhan kita ya masih mau diteruskan lagi, sedangkan ini bukan pucuk pimpinan OJK. Kami masih nunggu juga semoga ada jawaban yang memuaskan dari buat nasabah," ujar Machril.

Jiwasraya sebagaimana diketahui telah banyak melakukan investasi pada aset-aset dengan risiko tinggi untuk mengejar keuntungan tinggi, di antaranya penempatan saham sebanyak 22,4 persen senilai Rp 5,7 triliun dari aset finansial. Dari jumlah itu, lima persen dana ditempatkan pada saham perusahaan dengan kinerja baik, sisanya 95 persen dana ditempatkan di saham yang berkinerja buruk.

Selain itu, penempatan reksa dana sebanyak 59,1 persen senilai Rp 14,9 triliun dari aset finansial. Dari jumlah tersebut, 2 persennya dikelola oleh manajer investasi dengan kinerja baik. Sementara 98 persen dikelola oleh manajer investasi dengan kinerja buruk. Walhasil Jiwasraya hingga Agustus 2019 menanggung potensi kerugian negara sebesar Rp 13,7 triliun.

ANTARA

Berita terkait

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

1 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

1 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

17 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

1 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

2 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

2 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya