BNPB Minta Bank Tak Beri Kredit ke Pengembang Lahan Bekas Waduk

Reporter

Friski Riana

Editor

Rahma Tri

Selasa, 11 Februari 2020 16:15 WIB

Kepala BNPB Letjen Doni Monardo sedang mencoba platform berbasis web, Petabencana.id di Graha BNPB, Jakarta, 11 Februari 2020. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Doni Monardo mengingatkan perbankan untuk tidak memberikan kredit kepada pengembang perumahan yang membangun di atas lahan yang ditimbun. “Kalau masih berulang lagi, BRI ikut dosa lho. Jadi bank harus ikut bertanggung jawab,” kata Doni saat meluncurkan platform PetaBencana.id di Ruang Serba Guna Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta, Selasa 11 Februari 2020.

BNPB dan Yayasan Peta Bencana meluncurkan platform PetaBencana.id secara nasional, sekaligus menandai dimulainya Kompetisi #112Challenge. Peluncuran PetaBencana.id yang didukung oleh PLN dan BRI ini dimaksudkan untuk membentuk kesiapsiagaan nasional.

Doni mengatakan, ada banyak kasus lahan-lahan yang semula waduk atau situ, tetapi malah diuruk, lalu setahun berikutnya menjadi permukiman warga. Ketika curah hujan tinggi, kata Doni, hampir pasti air akan pulang ke rumahnya. “Di mana rumahnya air, ya itu ke situ-situ yang ditimbun. Kita tidak mau energi kita tiap tahun tersita hanya karena alam yang kita tidak jaga,” ujarnya.

Deputi Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja menambahkan, saat ini BNPB sedang berkoordinasi dengan pihak perbankan agar memperhatikan risiko bencana dalam memberikan kredit ke pengusaha properti. Risiko bencana itu juga bisa dilihat di inaRISK, aplikasi portal berbasis internet yang dikelola BNPB.

“Kalau ini daerah gempa bumi, sebelum mengajukan kredit harus membuat suatu rencana. Kan biasa bikin kerangka, ini harus disesuaikan desainnya dengan ancaman bencana di situ,” ucap Wisnu.

Advertising
Advertising

Semestinya, kata Wisnu, pembangunan ke depan sudah harus mengikuti standar keamanan dari ancaman bencana. Sebab, jika terjadi bencana di permukiman tersebut, yang rugi ialah masyarakat dan pemerintah. “Sebelum itu terjadi, kita cegah dengan tidak memberikan kredit di daerah-daerah terancam bencana atau bisa menimbulkan terjadinya bencana.”

FRISKI RIANA

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

8 jam lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

9 jam lalu

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

Erupsi di Gunung Ruang masih berdampak pada terputusnya akses lalu lintas di tujuh bandar udara terdekat.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

9 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

22 jam lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

1 hari lalu

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

Sebanyak dua desa di Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, bakal dikosongkan.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

2 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya