REI Jelaskan Bagaimana Virus Corona Berimbas ke Properti RI

Kamis, 6 Februari 2020 17:27 WIB

Sejumlah stan pengembang dalam pameran Festival Properti di Kota Kasablanka, Jakarta, 14 November 2017. Pameran ini diikuti 54 pengembang. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Real Estate Indonesia atau REI, Amran Nukman menilai wabah Virus Corona kemungkinan bisa mempengaruhi sektor properti di Indonesia.

"Kalau kita bicara mengenai wabah corona, menghentikan seketika banyak aktivitas ekonomi," ujar Amran Nukman di Jakarta, Kamis.

Amran mengatakan bahwa kalau melihatnya dari sisi investasi, mengingat pemerintah RRC membatasi warganya untuk bepergian maka para investor Cina yang awalnya akan melakukan pertemuan bisnis dan perjanjian kerjasama sektor properti di Indonesia, menjadi terhambat.

Menurut dia, investor yang masuk ke Indonesia selain Jepang yang sudah lama, juga terdapat beberapa perusahaan properti dari Cina karena mereka melihat Indonesia sebagai pasar yang cukup besar. "Untuk dana mungkin bisa ditransfer, tetapi secara aktivitas sekarang terhenti dulu," kata Amran.

Selain itu Sekjen DPP REI itu menambahkan bahwa dari sisi barang, yang harusnya diekspor ke RRC maupun diimpor dari sana juga akan terhambat. Misalkan developer sedang membangun gedung-gedung tinggi tapi lift-nya diimpor dari Cina, mau tidak mau dihentikan dulu pengiriman impornya.

Dengan demikian target pembangunan yang harusnya selesai pada tahun ini atau tahun depan, mungkin akan mundur. "Developer properti itu sangat tergantung pada modal investasi dan barang, selain sumber daya manusia. Maka akan terhambat itu," ujar Amran.

Pemerintah telah menghentikan sementara penerbangan dari dan ke Cina dan juga menunda sementara kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan serta visa on arrival untuk warga negara RRC yang bertempat tinggal di daratan Cina.

Selain itu, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menghentikan sementara impor dari Cina terkait beberapa produk yang berpotensi membawa Virus Corona. Rincian dari rencana tersebut baru akan diputuskan setelah dilakukan rapat bersama dengan berbagai kementerian sebab tidak semua produk impor berpotensi membawa Virus Corona.

ANTARA

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

5 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

6 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

11 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

16 jam lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

18 jam lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

20 jam lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

1 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya