Batik Air Datangkan Pesawat Berbahan Bakar Hemat A320 Neo

Kamis, 6 Februari 2020 15:23 WIB

Maskapai penerbangan Batik Air mendatangkan satu unit armada baru jenis Airbus A320 Neo pada hari ini, Kamis, 6 Februari 2020 di Banndara Internasional Soekarno-Hatta. Armada hemat energi tersebut merupakan pesawat ke-56 milik Batik Air. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Batik Air pada hari ini mendatangkan satu unit armada baru jenis Airbus A320 Neo. Armada tersebut merupakan pesawat ke-56 milik Batik Air yang digadang-gadang hemat energi.

"Maskapai ini sudah dipersiapkan untuk terbang jarak jauh karena sangat hemat konsumsi bahan bakar," ujar CEO Batik Air Ahmad Lutfi di Terminal 1A, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis sore, 6 Februari 2020.

Pesawat pabrikan Prancis tersebut merupakan armada perdana seri A320 Neo yang didatangkan Batik Air ke Indonesia tahun ini. Rencananya, sepanjang 2020, Batik Air akan mendatangkan lima pesawat Airbus dengan rincian tiga pesawat A320 Neo dan dua lainnya A321 Neo.

Empat dari lima pesawat anyar milik Batik Air akan tiba secara bertahap mulai Agustus mendatang hingga Desember 2020. Adapun armada A320 Neo yang mendarat hari ini akan dioperasikan untuk mengangkut penumpang ke rute-rute timur, seperti Manado, Papua Barat, dan Papua.

Sedangkan empat pesawat lain nantinya akan diterbangkan ke rute-rute internasional. "Kami berfokus meningkatkan pertumbuhan penumpang luar negeri. Bulan depan kami punya penerbangan ke Vietnam, Filipina, Australia," tutur Lutfi.

Pesawat Airbus A320 Neo milik Batik Air memiliki kapasitas penumpang 156 orang dengan konfigurasi 12 penumpang bisnis dan 144 penumpang ekonomi. Pesawat ini memiliki model kursi teranyar dengan jarak lebih longgar hingga 30 inci.

"Seat kami adalah model terbaru dengan teknologi paling anyar. Kami pakai slim seat jadi lebih ekonomis. Pijakan kaki akan lapang dibanding pesawat lainnya," ucap Lutfi.

Lutfi mengimbuhkan, pesawat ini juga memiliki fasilitas hiburan. Adapun jangkauan jarak pesawat digadang-gadang lebih jauh 900 kilometer ketimbang pesawat sebelumnya.

CEO PT Airbus Group Indonesia Laurent Godin mengatakan kelompok Airbus A320 Neo kini menguasai pangsa pasar 60 persen dibandingkan dengan oesawat keluaran Boeing seri 737 Max. Data ini diperbarui per akhir Juni 2019.

Adapun pemesanan Airbus A320 Neo saat ini telah mencapai 7.200 unit. "Airbus A320 Neo sudah dipesan oleh lebih dari 100 pelanggan," tuturnya.

Goldin mengklaim pesawatnya ini unggul karena menggabungkan teknologi sharklets, mesin baru yang hemat bahan bakar, dan inovasi kabin terbaru. Sementara itu, kelebihan A320 Neo dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yakni A320ceo, ialah penggunaan bahan bakar 20 persen lebih hemat per kursi.

Kemudian, biaya perawatan badan pesawat 5 persen lebih murah. Terakhir, biaya operasional diklaim lebih rendah 14 persen per kursi. Airbus A320 Neo pertama kali dipesan lada 20 Januari 2016 oleh maskapai Eropa, Lufthansa. Kemudian, pada 20 April 2017, A320 dikirimkan untuk maskapai Virgin America.

Berita terkait

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

22 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

22 jam lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

4 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

4 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

4 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

5 hari lalu

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

5 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

5 hari lalu

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.

Baca Selengkapnya

KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

7 hari lalu

KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

KSAU Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alutsista nasional

Baca Selengkapnya