Warga Negara Belanda Berkisah Duit 5 Miliar Nyangkut di Jiwasraya

Kamis, 6 Februari 2020 12:28 WIB

Johnny Mahtani, warga negara Belanda yang menjadi korban gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero), menyambangi Kantor Kementerian Keuangan untuk menuntut uangnya kembali. Kamis, 6 Februari 2020. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Johnny Mahtani, seorang warga negara Belanda, menjadi satu dari jutaan korban gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Pria kelahiran Suriname itu mengatakan duit yang ditempatkan di Jiwasraya adalah dana repatriasi dari program pengampunan pajak atau tax amnesty 2017 lalu.

Johnny menjelaskan, sebagai wajib pajak yang kerja di Indonesia, WNI atau WNA sama-sama harus melaporkan aset. "Taruh dana di mana saja harus lapor. Ada dua alternatif, satu lapor atau dua repatriasi ke Indonesia, jadi saya ikut repatriasi," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020.

Untuk mengikuti program tax amnesty, pria yang mengaku telah tinggal di Indonesia selama 20 tahun itu mengatakan membuka rekening khusus di Bank Standard Chartered. Dana itu harus diparkir di sana selama tiga tahun.

Kemudian, bank tersebut menawarkannya untuk membeli produk sesuai ketentuan Bank Indonesia. "Salah satu produk yang mereka rekomendasikan sekali ya Jiwasraya karena punya pemerintah. Jadi dia juga berani tawar produk ini," tutur Johnny.

Akhirnya ia menempatkan duitnya sekitar Rp 5 miliar di produk tersebut. Namun, setelah waktu jatuh tempo tiba, pada akhir 2018 dan 2019, bukannya untung, Johnny malah buntung lantaran Jiwasraya gagal bayar.

Oleh karena itu, harapan Johnny hanya tinggal satu, yakni dananya bisa kembali lagi utuh bersama dengan bunga yang dijanjikan. "Inginnya kembali sama bunga, pasti. Saya investasi tiga tahun. Kalau tidak bawa ke sini, biarin di luar negeri, bunganya mungkin masih sama, tidak jauh beda," ucapnya.

Johnny adalah satu dari puluhan nasabah Jiwasraya yang tergabung dalam grup Forum Korban Jiwasraya dan mendatangi Kantor Kementerian Keuangan pagi hari ini. Mereka hendak menyampaikan surat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk meminta pemerintah membayarkan duit mereka yang sebelumnya disimpan di perusahaan asuransi pelat merah itu.

"Kami menuntut pertanggungjawaban negara sebagai ultimate share holder Jiwasraya, kami pun menggunakan hak tagih masing-masing pemegang polis," ujar salah satu nasabah, Ida Tumota.

Menurut Ida, perkumpulannya itu berisikan 200 nasabah pemegang polis Jiwasraya, dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, hingga Surabaya. Bahkan, ia mengatakan ada pula nasabah warga negara asing yang tergabung dalam kelompoknya. "Mereka merasa gagal karena sampai hari ini tidak dikembalikan."

Hanya saja, untuk pergerakan hari ini, Ida mengatakan ada 50 orang dari grup tersebut yang ikut untuk menemui Sri Mulyani. selain kepada Sri Mulyani, mereka juga berencana untuk mendatangi kantor Otoritas Jasa Keuangan.

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

22 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

6 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

6 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya