Divestasi Saham Vale Indonesia Ditargetkan Rampung Maret 2020

Rabu, 29 Januari 2020 15:40 WIB

Tempo.Co, Jakarta - Direktur Utama Holding Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) Orias Petrus Moedak menargetkan pengambilan alih atau divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk bisa diteken pada akhir Maret 2020.

"Soal Vale kami masih dalam proses finalisasi, kami harapkan bulan Februari kami akan mendapatkan approval internal dari masing-masing pihak, jadi Vale mendapatkan approvalnya, kami juga dapat approval, sehingga akhir Maret kami bisa tanda tangan," ujar dia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020.

Target awalnya, MIND ID akan mengakuisisi 20 persen saham Vale. "Itu kalau sudah mendapat approval," tutur Orias. Ia mengatakan 20 persen saham itu sudah tergolong signifikan dalam kepemilikan. Kendati demikian, dia belum mau membuka nilai divestasi tersebut. Ia menyerahkan kepada Vale untuk mengumumkannya.

Sebelumnya, Orias mengatakan Proses divestasi saham telah dimulai sejak akhir tahun lalu dengan ditandatangani Head of Agreement (HoA) pada bulan Oktober. Adapun saat ini, pihaknya bersama dengan Vale telah sepakat besaran nilai valuasi.

"Harga saham yang akan kami beli sudah kami sepakati berdasarkan rata - rata harga saham di bursa selama 12 bulan terakhir, jadi harga sudah disepakati," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII di DPR, Rabu, 22 Januari 2020.

Sebagai perusahaan publik, lanjut Orias, Vale menghendaki pengungkapan besaran harga dan nilai saham dilakukan secara bersama-sama saat dilakukan penandatanganan perjanjian definitif untuk pengambilalihan.

Penandatanganan perjanjian berupa Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA) tersebut diharapkan dapat dilakukan pada akhir Maret ini setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham.

Untuk eksekusi pembayaran sesuai mekanisme pasar modal membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan setelah penandatanganan CSPA. "Kami harapkan agar bisa terjadi tandatangan di Maret paling akhir dan eksekusi penyelesaian atau pembayaran sesuai mekanisme di pasar modal yakni kurang lebih 6 bulan setelah tanda tangan. Jadi kalau kami tanda tangan Maret maka pembayaran akan dilakukan di bulan September," ujarnya.

Untuk sumber pembiayaan, Orias menuturkan dengan posisi cash perusahaan senilai Rp 22 triliun dan juga ada kemampuan untuk melakukan pinjaman dengan terms dari pinjaman yang tidak memberatkan perusahaan.

"Jadi pinjaman yang sekarang kami lakukan kami mengarahkan pinjaman yang grass periode 4 tahunan, jadi sekitar 4 tahun kami dapatkan grass period," ucapnya.

Dia menerangkan MIND ID hanya akan bayar bunga tanpa bayar pokok sampai tahun keempat dimana diharapkan setelah tahun keempat itu sejumlah proyek mulai menghasilkan dan memberikan dampak ke EBITDA dan bisa memulai melakukan bayar pokok.

CAESAR AKBAR | BISNIS

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

2 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

4 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

6 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya