Gara-gara Virus Corona, Nilai Tukar Yuan Cina Anjlok Parah

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Selasa, 28 Januari 2020 11:39 WIB

Ilustrasi mata uang Yuan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar mata uang Cina, Yuan, anjlok di level terlemahnya selama sebulan terakhir. Pelemahan Yuan hari ini terjadi seiring dengan merosotnya daya tarik aset-aset berisiko akibat terbebani kekhawatiran mengenai dampak virus corona.

Berdasarkan data Reuters, Selasa 28 Januari 2020, nilai tukar Yuan offshore menyentuh level 6,9813 per dolar AS. Ini adalah level terlemahnya sejak 30 Desember 2019. Bursa saham global dan harga minyak yang telah lebih dulu terjungkal dalam beberapa waktu terakhir ikut menambah tekanan pada ekonomi Cina yang sudah melemah.

Selain Yuan, dolar Australia dan Selandia Baru juga diperdagangkan mendekati level terlemahnya dalam tiga bulan. Baik Australia maupun Selandia Baru diketahui memiliki hubungan perdagangan yang ekstensif dengan Cina.

Berbanding terbalik dengan Yuan, nilai tukar Yen bergerak stabil di level 109,01 per dolar AS, level terkuatnya sejak 8 Januari 2020. Yen telah menguat selama lima sesi perdagangan terakhir terhadap dolar AS.

Yen, yang dipandang sebagai aset investasi aman (safe haven), diperdagangkan mendekati level terkuatnya dalam tiga pekan terhadap dolar AS menyusul jumlah korban tewas yang terus bertambah akibat virus corona di Cina.

Otoritas China telah meningkatkan upaya untuk membatasi penyebaran virus corona dengan memberlakukan larangan perjalanan dan mobilitas warga serta mengunci akses sejumlah kota di provinsi Hubei tengah, tempat virus ini bermula. “Kita masih belum tahu skala penuh dari wabah ini, yang bukan hanya masalah kesehatan masyarakat tetapi juga masalah ekonomi,” ujar Minori Uchida, kepala riset pasar global di MUFG Bank, Tokyo.

Advertising
Advertising

Sejauh ini, virus corona jenis baru itu telah menyebar ke lebih dari 10 negara dan belum ada laporan korban jiwa di luar Cina. Di Cina sendiri, jumlah korban jiwa per Selasa telah bertambah menjadi 100 korban jiwa, dengan lebih dari 2.700 kasus terinfeksi.

BISNIS

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

29 menit lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

13 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

22 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya