Gaduh Soal Jiwasraya, SBY: Tak Perlu Ada Gerakan Turunkan Jokowi

Selasa, 28 Januari 2020 08:56 WIB

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat berbincang dengan Presiden Joko Widodo di Ruang Garuda, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019. Pertemuan dilakukan di tengah isu Demokrat menyatakan siap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Meskipun, PDIP telah mengutarakan sinyal penolakan ada parpol di luar koalisi Jokowi-Ma'ruf yang gabung usai Pilpres 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengaku masih ingat betul ketika Panitia Khusus atau Pansus dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan hak angket digunakan untuk melakukan penyelidikan atas bailout Bank Century 10 tahun yang lalu. Hal itu dia sampaikan saat memberi keterangan tertulis mengenai kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Saat berlangsung penyelidikan Century, kata SBY, politik di Tanah Air luar biasa gaduhnya. "Serangan kepada pemerintah dan tentunya saya sendiri juga sangat gencar. Ditambah pula dengan unjuk rasa yang marak, yang digelar di mana-mana," ucapnya kata SBY dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Januari 2020.

Unjuk rasa yang silih berganti hingga menyerukan kepala negara untuk turun dari jabatannya. "Teriakannya turunkan SBY-Boediono! Sampai-sampai, yang berpikiran jernih berkomentar, sebenarnya kasus Bank Century ini soal hukum, ekonomi atau politik?" kata Yudhoyono.

Hiruk-pikuk bailout Bank Century yang membuat kegaduhan politik saat itu juga, menurut SBY, sudah sangat melampaui batas. "Tentu mengganggu stabilitas politik dan stabilitas sosial kita," ujar dia.

Ia lantas mengingat pada periode pertama kepresidenannya, teriakan para pengunjuk rasa adalah Cabut Mandat SBY-JK. "Mengapa? Mereka, dan lawan-lawan politik saya, melakukan protes karena tiga kali pemerintah menaikkan harga BBM lantaran harga minyak dunia meroket," ujarnya.

Advertising
Advertising

Padahal kenaikan harga BBM, kata SBY, diperlukan guna mengurangi subsidi bahan bakar minyak dalam APBN, dan untuk menyehatkan fiskal Indonesia. Hal itu juga dilakukan dengan tetap membantu kaum miskin dan tidak mampu.

Bahkan, saat itu, juga mengganggu konsentrasi pemerintah untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Menghadapi itu, dia mengaku harus tetap bertahan dan harus memimpin jajaran kabinet seraya mengajak semua untuk kuat dan terus bekerja.

Belajar dari pengalaman itu, SBY berharap tidak ada kejadian serupa terjadi. "Tak perlu ada gerakan atau teriakan, turunkan Jokowi. Ingat yang saya katakan sebelumnya, janganlah terlalu mudah memvonis atau menghakimi siapapun sebagai bersalah. Apalagi pemimpin kita, Presiden Republik Indonesia," kata SBY.

Oleh karena itu SBY mengatakan negara dan Presiden Jokowi harus membuka diri dan mendukung dibentuknya Panitia Khusus(Pansus) dan penggunaan hak angket DPR terhadap kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero). "Hal itu, kata dia, agar tuduhan miring yang dialamatkan kepadanya dapat dibuktikan tidak benar. Di era saya dulu, ingat saya empat kali DPR menggunakan hak angketnya," kata SBY.

Berita terkait

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

17 menit lalu

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

Sama-sama lengser tahun ini, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyoroti pentingnya keberlanjutan kerjasama di antara kedua negara.

Baca Selengkapnya

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

45 menit lalu

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

Presiden Jokowi akan menerima kunjungan CEO Microsoft, Satya Nadella di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, bahas investasi Rp14 triliun.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

1 jam lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

1 jam lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

3 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

3 jam lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

3 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

3 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

4 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

6 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya