Seorang petugas melakukan pengecekan pada pasien yang terkena penyakit pneumonia akibat virus corona di Rumah Sakit Pusat Wuhan Via Weibo di Wuhan, Cina. Sebanyak 444 kasus dilaporkan di Wuhan di mana 17 di antaranya meninggal. THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO/Handout via REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Humas PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC), Deny Yusdiana menyebut bahwa pasien yang diduga terpapar Virus Corona hingga diisolasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung adalah pekerja KCIC.
Menurut dia, penanganan kesehatan dari RS Cahya Kawaluyaan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga dirujuk ke RSHS adalah prosedur preventif dalam menangani karyawan yang sedang sakit.
"Jadi semua pekerja yang menunjukkan gejala demam dan flu serta memiliki riwayat perjalanan keluar negeri maka manajemen kereta cepat langsung memintakan segera dirujuk ke rumah sakit agar segera ditangani,” kata Deny, Senin, 27 Januari 2020.
Menurut Deny, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) telah menerapkan prosedur pemeriksaan kesehatan bagi segenap tenaga kerja yang bergabung. Bahkan hal tersebut, kata dia, telah diterapkan sebelum wabah Corona menyebar.
Selain itu, menurutnya sejak awal terjadinya wabah Corona, PT KCIC selaku pemilik proyek KCJB telah memberlakukan prosedur screening berupa pemeriksaan kesehatan bagi seluruh karyawan KCIC dan seluruh kontraktor KCJB yang baru tiba dari perjalanan luar negeri.
Antisipasi lainnya, menurut dia, mewajibkan pekerja untuk menggunakan masker dan tindakan-tindakan lainnya sesuai imbauan Kementerian Kesehatan.
“Saat ini Manajemen KCIC bekerja sama dengan seluruh kontraktor yang terlibat dalam proyek KCJB untuk terus melakukan monitoring terhadap TKA yang keluar masuk proyek termasuk dengan update kondisi kesehatannya,” kata dia.
Sebelumnya, Direktur Utama RSHS Bandung Nina Susana menyebut gejala yang dialami salah seorang pasien warga Cina berinisial HG (35) itu berupa flu atau infeksi saluran pernafasan atas akut. Pasien tersebut, kata dia, merupakan rujukan dari RS Cahya Kawaluyaan, Padalarang.
"Dari pemeriksaan didapatkan pasien tersebut keadaan umumnya baik, kesadarannya baik tanda vitalnya baik. Panas badan dalam rujukan itu 37,7 derajat celcius. Tapi pada saat diperiksa itu hanya 36 derajat Celsius," kata Nina, Senin.
Nina mengatakan pasien HG tersebut dimasukkan ke ruang isolasi karena memiliki riwayat berpergian ke Cina. Menurut dia, lokasi yang didatangi oleh HG memiliki jarak 1.300 kilometer dari Kota Wuhan yang menjadi tempat kemunculan Virus Corona.
KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh
9 hari lalu
KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh
Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.
Perdana Beroperasi di Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222 Ribu Penumpang
10 hari lalu
Perdana Beroperasi di Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222 Ribu Penumpang
Kereta Cepat Whoosh mencatat jumlah penumpang dalam operasional perdananya selama masa angkutan lebaran tahun ini mencapai 222.309 orang. Adapun volume pengguna tertinggi per hari mencapai 21.500 penumpang.