Mari Elka Pangestu Sebut Dunia Tak Lagi Danai Energi Fosil

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Jumat, 17 Januari 2020 12:33 WIB

Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia, Mari Elka Pangestu, dalam acara Indonesia Millenial Summit di Jakarta, Jumat, 17 Januari 2020. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia, Mari Elka Pangestu mengingatkan pemerintah bahwa perusahaan, perbankan, maupun lembaga kredit internasional lainnya, kini tak mau lagi mendanai pengembangan proyek energi fosil. Pernyataan ini disampaikan Mari langsung di hadapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

"Mereka enggak mau lagi mendanai energi minyak bumi dan batu bara," kata Mari dalam acara Indonesia Millenial Summit di Jakarta Selatan, Jumat, 17 Januari 2020. Menurut dia, ini adalah satu dari sekian faktor yang memicu terjadinya transformasi energi fosil ke energi bersih dalam beberapa tahun ke depan.

Saat ini saja, kata Mari Elka Pangestu, bank internasional yang berbasis di London, Inggris, Standard Chartered sudah tidak mau mendanai pembangkit listrik batubara. Lalu ada juga perusahaan perabotan rumah asal Swedia, IKEA, juga mulai mengurangi konsumsi energi batu bara dan minyak.

Namun, pernyataan ini disampaikan Mari dalam posisi sebagai penasehat pada Global Commission on the Geopolitics of Energy Transformation of International Renewable Energy Agency (IRENA). "Karena saya boleh berbicara sebagai posisi itu (Direktur Pelaksana Bank Dunia)," kata dia.

Mari juga memastikan bahwa Bank Dunia juga mulai selektif dalam menyalurkan kredit untuk pembangunan proyek energi. Sikap ini juga sudah disampaikan ke pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu. "Jadi ada syarat-syarat sustainability-nya," kata dia.

Advertising
Advertising

Menurut Mari, situasi ini terjadi karena adanya tekanan dari pihak swasta dan konsumen yang menggunakan energi. Ia mencontohkan bagaimana masyarakat Beijing, Cina, menuntut pemerintah mereka mengurangi energi batubara, karena polusi yang semakin parah.

Lalu ada juga sosok Greta Thunberg, gadis berusia 17 tahun asal Swedia yang lantang menyuarakan dampak perubahan iklim. Mari pun menyebut tekanan sosial di dunia internasional untuk mendorong penggunaan energi bersih ini kerap disebut Greta Effect.

Menanggapi peringatan dari Mari Elka Pangestu, Menteri ESDM Arifin Tasrif berjanji untuk terus mengembangkan energi bersih ke depannya. Saat ini, kata dia, pemerintah telah memulai dengan penerapan Biodiesel 30 persen atau B30. Kemudian, akan berlanjut ke B100. "Tidak semuanya menggunakan sawit, tapi juga pohon lain yang bisa menghasiljan energi," kata dia.

Berita terkait

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

1 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

5 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

5 hari lalu

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

Berdasarkan data yang ada, PHE sebagai Subholding Upstream memiliki jumlah Pekerja perempuan sebanyak 1.749 orang dengan persentase rata-rata pekerja perempuan yang menjabat di tataran manajerial adalah sebesar 13 persen.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

6 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

6 hari lalu

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

Usai Harvey Moeis, Kejagung kembali menetapkan lima tersangka kasus tindak pidana korupsi PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

9 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

11 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

15 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional tidak terdampak konflik Iran dan Israel

Baca Selengkapnya