Pengangkatan Mari Pangestu akan berlaku pada 3 Maret 2020. Dalam peran barunya, dia akan mengawasi program kerja Bank Dunia, mengawasi kelompok penelitian dan data Bank Dunia (DEC), serta fungsi hubungan eksternal dan korporat. Dok TEMPO/Jacky Rachmansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengucapkan selamat kepada Mari Elka Pangestu yang ditunjuk menjadi Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan di Bank Dunia.
“Semoga Ibu Mari Pangestu dapat menjalankan tugasnya dengan baik,” kata Sri Mulyani yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, dari 2010 hingga 2016.
Harapan ini disampaikan Sri lewat akun instagramnya pada Minggu, 11 Januari 2020. Selain itu, Sri berharap Mari dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia.
Penunjukan Mari sebagai direktur sebelumnya diumumkan oleh Presiden Grup Bank Dunia David Malpass dalam rilis resmi di www.worldbank.org pada Jumat, 10 Januari 2020. "Ibu Pangestu bergabung di Bank Dunia dengan keahlian kebijakan dan manajemen yang luar biasa," tutur David.
Menurut David, Mari adalah ekonom dan peneliti yang telah diakui secara global karena pengalamannya sebagai menteri. Mari juga dikenal karena keterlibatannya dalam berbagai forum internasional. Hal itu dibutuhkan Bank dunia dalam mendukung pengentasan kemiskinan.
Mari Pangestu pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia dari 2004 hingga 2011. Kemudian pada 2011 hingga Oktober 2014, ia juga menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan penunjukan Mari Elka Pangestu juga terjadi atas rekomendasi Presiden Joko Widodo.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.