Harga Saham Garuda Terus Turun dalam Sepekan, Ini Sebabnya
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 7 Januari 2020 13:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. alias GIAA belum juga beranjak dari zona merah di awal tahun 2020. Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan kondisi tersebut disebabkan pelaku pasar sedang menunggu dampak pergantian direksi setelah adanya kasus penyelundupan motor gede akhir tahun lalu.
"Jadi pasar memang menunggu kinerja korporasi setelah bersih-bersih. Kami pikir tidak terlalu negatif karena turunnya sudah beberapa saat lalu, malah sekarang sudah agak flat meski turun sedikit," ujar Hans kepada Tempo, Selasa, 7 Januari 2020.
Ia mengatakan kondisi tersebut tidak sepenuhnya negatif lantaran penurunannya hanya sedikit. Menurut Hans, pergerakan saham perusahaan maskapai pelat merah itu bisa membaik apabila ada pengumuman laba perseroan atau pengesahan direksi baru perseroan. "Jadi memang investor sedang wait and see."
Berdasarkan pantauan Tempo melalui aplikasi RTI Business, saham Garuda mulai masuk zona merah pada awal tahun, yaitu 2 Januari 2020. Kala itu, harga saham Garuda bergerak dari angka Rp 498 di akhir tahun, 30 Desember 2019, ke titik terendah Rp 496 per lembar saham. Selepas itu, nilai saham GIAA tak kunjung membaik dan saat ini bertengger di level Rp 492 per lembarnya.
Manajemen maskapai penerbangan Garuda Indonesia juga kembali diterpa angin kencang pada awal tahun. Belum sepekan terlewati, maskapai pelat merah itu kembali bermasalah, kali ini dengan salah satu penumpangnya.
Teranyar, seorang penumpang bernama Jessica mengeluh telah ditahan pilot Garuda Indonesia lantaran anggota keluarganya dituduh menghina perseroan. Kejadian itu berlangsung dalam penerbangan hingga masuk area terminal bandara pada 4 Januari 2020.
Keluhan serius itu disampaikan oleh penumpang melalui akun media sosial Twitter-nya @jesswjk. Dalam sebuah utas, penumpang ini mengakui ditahan dengan tuduhan yang tak jelas dan tak berdasar. Keluhan ini lantas berkembang viral dan dibahas di berbagai media sosial.
Pelaksana tugas Direktur Urama Garuda Indonesia Fuad Rizal mengatakan pihaknya tengah menggelar investigasi atas keluhan itu. “Saat ini Garuda Indonesia sedang melakukan investigasi atas pilot dimaksud untuk mengetahui lebih lanjut dugaan apakah yang bersangkutan telah melampaui kewenangannya ketika bertugas atau telah bekerja sesuai prosedur," kata Fuad dalam keterangan tertulis pada Senin petang, 6 Januari 2020.
FRANCISCA CHRISTY