TEMPO Interaktif, Jakarta: Hampir separuh dari 21 wilayah kerja minyak dan gas yang ditawarkan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral pada lelang awal Januari lalu, belum laku. Salah satunya adalah wilayah kerja migas yang berada di daerah terpencil di Indonesia Timur. Dua puluh satu blok migas tersebut merupakan wilayah kerja yang seharusnya ditawarkan tahun 2007. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Departemen ESDM, Evita Legowo mengatakan sejumlah blok migas belum laku karena data yang masih kurang dan lapangan yang membutuhkan teknologi tinggi. "Kami akan membahas secara internal mengenai wilayah kerja yang belum laku itu," kata Evita di Hotel Borobudur siang ini. Evita enggan menyebutkan nama-nama wilayah kerja yang belum laku tersebut. "Itu rahasia. Ada beberapa yang tidak laku, persentasenya mungkin fifty-fifty antara yang laku dengan yang tidak laku," katanya.Sumber Tempo di industri migas mengatakan bahwa para investor keberatan dengan syarat dan ketentuan mengenai cost recovery (pengembalian biaya produksi) yang menerapkan POD (perencanaan pengembangan) Basis. Artinya, kontraktor migas hanya mendapat penggantian biaya eksplorasi dan eksploitasi berdasarkan sumur yang terbukti produksi saja dalam satu blok migas.Sebelumnya, pemerintah memang menerapkan blok basis. Artinya, dalam satu blok, apabila terdapat satu sumur yang terbukti produktif maka satu blok dinyatakan produktif. Sehingga, kontraktor migas akan mendapatkan ganti biaya produksi (cost recovery) untuk satu blok tersebut, baik untuk sumur yang produktif maupun yang tidak produktif.Pemerintah mengubah syarat dan ketentuan dari blok basis menjadi POD basis berdasarkan masukan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan yang menyatakan biaya produksi (cost recovery) membengkak.Sumber Tempo menambahkan, ada pula blok migas yang sebelumnya tidak laku, malah menjadi incaran kontraktor migas, yaitu Blok Baronang, di Pantai Natuna. "Wilayah sekitar blok itu sudah mulai ramai. Jadi banyak yang minat," katanya kepada Tempo di Jakarta.Sementara itu, blok Semai dan Kasuri merupakan wilayah kerja yang paling banyak peminatnya. Alasannya, cadangan migas di kawasan tersebut cukup besar. Blok Semai Satu sampai Lima (I-V) adalah wilayah kerja migas yang ditawarkan melalui mekanisme lelang reguler. Sementara Blok Kasuri merupakan studi bersama.Nieke Indrietta
Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri
28 Oktober 2022
Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri
Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri