TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, meminta warga yang bermukim di daerah aliran sungai atau DAS di Jakarta untuk selalu waspada. Kewaspadaan itu terutama jika sewaktu-waktu hujan deras dan lama kembali turun.
"Untuk warga yang tinggal di DAS, agar selalu waspada," ucap Ahok melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat, 3 Januari 2020.
Ahok juga menyampaikan harapannya agar bencana banjir yang menimpa baru-baru ini segera kelar. "Semoga banjir ini cepat berlalu dan kondisi pulih kembali," kata Ahok dalam cuitan yang langsung direspons oleh lebih dari 6.000 pengguna Twitter ini.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan potensi hujan lebat di awal tahun masih akan berlangsung hingga tujuh hari mendatang di Jabodetabek. “Potensi hujan lebat 2-7 Januari di Jabodetabek,” kata Dwikorita dalam Rapat Koordinasi Banjir Jabotabek di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta Timur pada Kamis 2 Januari 2020.
Oleh karena itu Dwikorita mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, longsor, dan angin kencang. Ia mengatakan, prakiraan cuaca yang terjadi di Jabodetabek rata-rata diawali berawan pada pagi hari, kemudian hujan pada siang hingga malam.
<!--more-->
Sehubungan bencana banjir di Jakarta dan sekitarnya yang menelan korban jiwa ini, Komisaris Utama Pertamina ini mengatakan turut berkabung. Sembari menautkan tagar #banjir2020, Ahok menyatakan turut berduka cita.
Sebenarnya, pada pengujung April 2019 lalu, Ahok sudah lebih dulu angkat suara soal kemungkinan penyebab banjir yang melanda Ibu Kota. Ia mengatakan banjir tersebab oleh pompa air yang terlambat diaktifkan.
Menurut Ahok kala itu, pompa air semestinya sudah aktif sebelum debit air hujan tinggi. "Saya orang tambang, teori tambang ngidupin pompanya telat, udah terlalu tinggi bisa tidak keburu. Saya kira mungkin tergenang itu karena mungkin ada pompa yang telat," kata Ahok di kawasan Menteng, 30 April 2019.
Kemungkinan lain penyebab banjir Jakarta, tutur Ahok, adalah saringan air yang tersumbat ranting atau sampah. Di era kepemimpinannya, yakni 2014-2017, Ahok menyebut persoalan kayu ranting yang menutupi saringan ketika hujan turun ditengarai menyebabkan genangan karena menghambat air cepat surut. Karena itu, ujar dia, pemerintah provinsi dulu selalu menaruh alat berat untuk menyisir ranting atau sampah di sekitar saringan air.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | LANI DIANA