Airlangga Hartarto Rekrut Pengusaha dan Ekonom Jadi Tim Ahli

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Senin, 23 Desember 2019 16:10 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarti mengumpulkan puluhan pegiat media sosial. Dalam pertemuan itu, Airlangga berbicara arah ekonomi 2020 dan omnibus law. (Foto/ Kemennko Perekonomian)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dikabarkan telah membentuk tim pendamping khusus yang terdiri dari tim ahli, tim asistensi, dan staf khusus. Tak menjawab secara gamblang soal komposisi tim tersebut, Airlangga merasa tak perlu mengumumkan perihal tersebut.

Menurut Airlangga, tim tersebut bertugas mulai tahun depan. "Enggak perlu diumumkan, baru mau bertugas tahun depan, dan mereka ada tugasnya masing-masing," ujar dia di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin, 23 Desember 2019.

Airlangga menuturkan mereka tidak digaji oleh negara, melainkan mendapat honor atau gaji tersendiri. "Kecuali Staf Khusus yang dari Kemenko Perekonomian (gajinya)," katanya.

Nantinya, tim ini mereka akan bertugas memberikan konsultasi berbasis proyek. Beberapa proyek yang disebut Airlangga, antara lain soal mandatori bahan bakar minyak B30 alias solar dengan campuran minyak sawit 30 persen. Di samping itu juga soal kredit usaha rakyat (KUR), neraca perdagangan, omnibus law, hingga daftar positif investasi.

Tim yang ditunjuk Airlangga ini berasal dari beragam profesi dan latar belakang. Sejumlah ama yang disebut-sebut mengisi Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian antara lain ekonom Raden Pardede, Bustanul Arifin, Lin Che Wei; mantan jurnalis Dimas Oky Nugroho; dan eks Deputi Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) bidang Aset Manajemen Investasi (AMI) Taufik Mappaenre Maroef.

Di samping itu, Tim Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian diisi oleh pengusaha Shinta Widjaja Kamdani, Franky Sibarani, Sanny Iskandar, Jonathan Thahir; bekas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Ngakan Timur Antara; serta bekas Kepala BP Batam Edy Putra Irawady.

Selain itu, di deretan Staf Khusus Airlangga Hartarto juga ada nama Umar Juoro, I Gusti Putu Suryawirawan, Reza Yamora Siregar, serta Mohamad Jusuf Hamka.

Berita terkait

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

14 jam lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

4 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

5 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

6 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

7 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

8 hari lalu

Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

Airlangga menuturkan Partai Golkar terbuka bagi kader terbaik bangsa.

Baca Selengkapnya