Kelola Aset Negara, Wamenkeu Minta Sektor Properti Dilibatkan

Rabu, 18 Desember 2019 13:11 WIB

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat menyampaikan key note speech dalam acara "Property Outlook 2020: Manajemen Properti Berbasis Teknologi" di Gedung Dhanapala, Jakarta Pusat, Rabu 18 Desember 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meminta sektor swasta, salah satunya sektor properti, dilibatkan dalam pengelolaan aset-aset negara yang kini berada di bawah pengelolaan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Sebab, jumlah total aset negara sangat banyak dan beragam jenisnya.

"Saya yakin dengan seluruh aset negara yang besar gak akan cukup hanya kerja sama antar badan layanan umum, harus libatkan yang lain. Libatkan dunia usaha, libatkan sektor properti," ujar Suahasil Gedung Dhanapala, Jakarta Pusat, Rabu 18 Desember 2019.

Adapun sebelumnya, LMAN mengelar seminar bertajuk "Property Outlook 2020: Manajemen Properti Berbasis Teknologi". Acara ini digelar untuk memeringati hari dibentuknya Badan Layanan Umum (BLU) LMAN pada 2015 silam.

Karena itu, Suahasil mendorong LMAN untuk menyusun mekanisme atau skema pengelolaan aset negara yang tepat dengan sektor swasta. Suahasil, juga meminta Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) untuk menyusun aturan hukum yang tepat guna mendukung pengelolaan aset negara antara BLU dengan sektor swasta.

Suahasil yakin kalau melibatkan dunia usaha tingkat standar pengelolaan justru bakal meningkat. Dengan catatan, skema pengelolaan tak sebatas pembagian kelolaan aset negara, tetapi harus menyadari bahwa pengelolaan aset negara harus bertujuan menciptakan kemakmuran rakyat.

Advertising
Advertising

Langkah ini dinilai lebih baik dibandingkan hanya menunggu LMAN saja. Dengan bekerja sama dengan sektor swasta, aset negara tak hanya bisa tercatat dan memiliki status hukum yang jelas tetapi juga bisa meningkatkan pengelolaan dan ikut memberikan penerimaan negara.

"Kalau hal itu bisa dikerjakan, diperbaiki bersama-sama dan kalau dunia usaha diberikan kesempatan, mereka pasti mau untuk menyiapkan pembiayaan dan sumber daya, selama skema bisnisnya bisa dibuat," kata Suahasil.

Direktur Utama LMAN Rahayu Puspasari mengatakan sejak empat tahun berdiri, LMAN terus melakukan upaya untuk mengoptimalkan aset-aset negara. Sehingga, aset yang ada tidak hanya dibenahi status hukumnya, dicatat dan diadministrasikan tetapi juga bisa memberikan nilai tambah.

"Konsepnya tidak hanya free and clear dari sisi fisik dan hukum dan kemudian menjadi beban, tapi harus memunculkan penerimaan negara dari sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak," kata bos LMAN tersebut.

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

4 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

20 hari lalu

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

25 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

28 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

29 hari lalu

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) anjlok pada 2023.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

32 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

33 hari lalu

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

Rekayasa jual beli emas Antam Budi Said berujung ditetapkan crazy rich Surabaya ini sebagai tersangka. Sebelumnya sempat dimenangkan PN Surabaya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

35 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

Polda Banten bersama Polda Metro Jaya menangkap buron kasus pemalsuan surat tanah di Pantai Indah Kosambi (PIK 2), Charlie Chandra. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya