Ibu Kota Baru, Jokowi: Klaster Pemerintahan Pertama Kali Dibangun
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 18 Desember 2019 09:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan klaster pemerintahan akan menjadi klaster pertama yang dibangun di ibu kota baru di kawasan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pemerintah akan membangun sejumlah klaster seperti klaster pemerintahan, pendidikan, riset dan inovasi serta keuangan di lokasi ibukota baru tersebut. Pemerintah akan menyiapkan lahan 256.000 hektare untuk ibu kota baru tersebut.
"Tapi yang akan dikerjakan terlebih dahulu yaitu kawasan pemerintahan 5.600 hektare, klaster pemerintahan," kata Jokowi seusai meninjau lokasi ibukota baru di Penajam Paser Utara, Selasa, 17 Desember 2019.
Setelah meninjau, Jokowi menyatakan lokasi ini sangat mendukung sekali untuk kota pintar (smart city) hingga kota pintar (green city). Kendati lokasinya berbukit-bukit, Jokowi mengatakan kontur seperti itu bagus untuk sebuah kota.
Ia juga menilai kontur ini akan sangat bagus, dan bukan menyulitkan. "Kalau arsitek atau urban planner diberi sebuah kawasan naik turun bukit pasti akan senang. Lihat saja nanti. Desainernya pasti akan senang sekali," kata Jokowi.
Jokowi menyatakan lokasi yang akan digunakan sebagai ibu kota baru ini bukan hutan alam atau hutan lindung, melainkan hutan industri. "Kalau yang 256.000 hektare itu memang dicadangkan untuk kawasan konservasi," tuturnya.
Sedikitnya ada tujuh menteri mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemarin saat meninjau langsung lokasi ibu kota negara Indonesia yang baru di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur.
Ketujuh menteri dan pejabat setingkat menteri itu adalah Sekretaris Kabinet Promono Anung, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Tohir, serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.
<!--more-->
Selain itu ada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono juga ikut mendampangi Presiden.
Nampak pula Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor dan Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud hadir dalam kunjungan Presiden di lokasi Ibu Kota negara baru di wilayah Kecamatan Sepaku tersebut.
Rombongan Presiden Jokowi tiba di Menara Sudharmono di kawasan Hutan Tanam Industri PT ITCI Hutani Manunggal di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara Selasa sore, sekitar pukul 16.30 WITA.
Di bawah guyuran hujan, Presiden berkeliling di sekitar menara pemantau api berwarna kuning setinggi lebih kurang 20 meter tersebut yang diperkirakan titik nol lokasi Ibu Kota negara Indonesia yang baru tidak jauh dari menara itu.
Jokowi menyebutkan, pembangunan infrastruktur ibu kota negara akan mulai dibangun pertengahan 2020. "Sebab desain gagasan akan diputuskan dan digambar detail, yang ditarget selesai selama enam bulan," katanya.
Nantinya, kawasan ibu kota negara dibagi menjadi tiga kawasan, yakni kawasan inti pemerintahan, kawasan ibu kota negara dan kawasan perluasan ibu kota negara. Namun, untuk lokasi Istana Negara serta gedung pemerintahan belum dapat dipastikan karena menurut Jokowi, lokasinya akan ditentukan oleh arsitek yang membuat perencanaan pembangunan ibu kota negara.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyatakan, lokasi ibu kota negara Indonesia yang baru di wilayah Provinsi Kalimantan Timur tersebut berbentuk hutan yang mencerminkan identitas Pulau Kalimantan. "Kawasan 256.000 hektare Ibu Kota negara nantinya, betul-betul menjadi kawasan hutan mencerminkan Kalimantan sebenarnya," ujarnya.
Lokasi pemindahan ibu kota negara Indonesia telah ditetapkan Presiden Jokowi di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara. Sepaku adalah satu kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara yang memiliki empat kelurahan dan 11 desa berbatasan dengan Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.
BISNIS