Dana CSR Garuda Diselewengkan untuk Pemilihan Ketua IKAGI

Reporter

Eko Wahyudi

Selasa, 17 Desember 2019 05:20 WIB

Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia atau IKAGI Achmad Haeruman didampingi sejumlah karyawan Garuda Indonesia mendatangi kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN pada Senin, 9 Desember 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyesalkan adanya dugaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) senilai Rp 50 juta milik PT Garuda Indonesia digunakan untuk internal pihak maskapai pelat merah, yakni guna pemilihan umum ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) 2019.

Menurutnya hal ini seharusnya digunakan untuk kebutuhan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), bukan untuk kebutuhan organisasi serikat pekerja.

"Kita tanya kebenaran apakah benar dana CSR yang ditujukan kepada asosaisi awak kabin untuk proses pemilihan pimpinan atau apa, ada bukti transaksi Rp 50 juta. kita tanya ke teman-teman Garuda kenapa bisa seperti itu dananya," kata dia di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019.

Adapun, dugaan dana senilai Rp 50 juta tersebut dikirimkan melalui PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan diterima ke rekening PT Bank Rakyat Indonesia Tbk ini, dan dikirimkan pada 17 September 2019.

Menurut Arya, perusahaan bisa saja memberikan bantuan pendanaan kepada internal perusahaan hanya saja uang yang digunakan tak boleh berasal dari dana CSR yang seharusnya disalurkan kepada pihak eksternal.

Advertising
Advertising

Sehingga pihaknya akan mengevaluasi sistem penyaluran dana CSR, dan akan dibuat sistem yang lebih transparan agar uang tersebut bisa disalurkan kepada pihak yang tepat. "Ini akan buat kita secepatnya buat sistem, sehingga transparan, jado kami tahu dana CSR itu benar-benar diberikan kepada orang yg tepat," ujarnya.

Arya menjelaskan, bahwa dugaan penyelewengan dana CSR Garuda ini tidak akan dibawa ke ranah hukum, namun lebih pendisplinan dari segi administrasi. "Yang pasti bukan ke ranah hukum, itu kan enggak digunakan untuk pribadi, bukan penggelapan oleh penanggung jawab, tapi diberikan kepada yang tak tepat. Sanksi administrasi mungkin,” ungkap dia.

Ia juga meminta kepada Komisaris untuk bisa juga menyelidiki dugaan penyelewengan dana CSR ini, sehingga bisa mengetahui juga apakah kesalahan ini baru pertama atau sudah yang kesekian kali. Arya juga akan memperingatkan pihak Garuda terkait dugaan penyalahgunaan dana tersebut. "Kita minta teman-teman komisaris audit juga," ucap Arya.

Berita terkait

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

21 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

3 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

3 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

4 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

4 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

4 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

5 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

9 hari lalu

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

Garuda Indonesia memberikan kompensasi berupa tiket penginapan untuk penumpang terdampak erupsi Gunung Ruang yang penerbangannya terkendala. Selain itu, Garuda juga memberikan pilihan refund atau perubahan jadwal penerbangan.

Baca Selengkapnya