Valuasi Saudi Aramco Terkerek Harga Saham yang Melejit

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 16 Desember 2019 10:11 WIB

Kilang minyak Saudi Aramco yang rusak akibat serangan sejumlah drone di Abqaiq, Arab Saudi, 20 September 2019. Iran membantah terlibat dalam serangan yang mengguncang produksi minyak Arab Saudi itu. REUTERS/Hamad l Mohammed

TEMPO.CO, Jakarta - Valuasi perusahaan minyak Saudi Aramco kembali mendekati US$ triliun setelah terkerek nilai saham yang melejit dalam tiga hari terakhir. Saham Aramco selama tiga hari berturut-turut tercatat naik ke level 37,4 riyal Saudi atau sekitar US$9,97.

Kenaikan harga saham sebesar 1,63 persen itu pun mengerek valuasi perusahaan minyak tersebut. Reuters melansir adanya demand tambahan, terutama dari investor yang tergolong pasif. Lonjakan permintaan itu diperkirakan terjadi pada pekan ini seiring dengan bergabungnya saham Saudi Aramco dengan indeks Tadawul dan benchmark global, seperti MSCI.

Saudi Aramco sebelumnya melepas 1,5 persen sahamnya di harga 32 riyal Saudi melalui Initial Public Offering (IPO) di bursa saham Arab Saudi, Tadawul Rabu pekan lalu. Dana segar yang diperoleh perusahaan dari aksi korporasi ini mencapai US$25,6 miliar.

Nilai IPO tersebut sekaligus menjadi yang terbesar dalam sejarah, mengalahkan Alibaba saat listing di bursa New York dengan nilai US$25 miliar, pada 2014. Saudi Aramco merupakan perusahaan terbesar dan paling menguntungkan di dunia. Namun, valuasinya dinilai tak sebesar yang diklaim oleh Pemerintah Arab Saudi.

Sebelum go public pada pekan lalu, valuasi Aramco ditetapkan berada di level US$1,7 triliun. Bahkan, ada beberapa pihak yang menilai valuasinya di bawah posisi tersebut.

<!--more-->

Firma Bernstein misalnya, menyatakan Aramco hanya memiliki valuasi US$1,36 triliun karena besarnya kepemilikan saham milik Pemerintah Arab Saudi di perusahaan tersebut, yang mencapai 98,5 persen.

IPO Aramco merupakan bagian dari rencana kerajaan di Timur Tengah itu untuk mendiversifikasi pendapatannya, yang selama ini bergantung pada minyak. Adapun rencana kerja sama Aramco dengan PT Pertamina (Persero) juga tak kunjung terealisasi.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pembahasan kerja sama perseroan dengan Saudi Aramco mundur lagi hingga kuartal pertama tahun depan. Namun, ia memastikan kerja sama dengan Saudi Aramco pada Kilang Cilacap tetap berjalan meski ada perubahan skema.

"Soal kerja sama Aramco masih berjalan. Targetnya di kuartal pertama tahun depan ini sudah harus selesai," ujar Nicke di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2019.

Nicke menjelaskan, skema kerja sama Pertamina dengan Aramco adalah dengan menawarkan pembangunan kilang baru, meski wilayahnya masih sama yaitu di sekitar Kilang Cilacap, Jawa Tengah. Hal ini pun sama dengan opsi skema kerja sama yang pernah dilakukan pada kilang Balikpapan, Kalimantan Timur, di mana Pertamina dan Saudi Aramco tidak perlu melakukan spin off kilang eksisting.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

17 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

1 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

3 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

6 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

8 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

8 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya