Realisasi Penerimaan Pajak Diprediksi Hanya 88,6 Persen

Sabtu, 14 Desember 2019 08:11 WIB

Menteri Sosial Juliari Batubara dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi penjelasan soal temuan maladministrasi Program Keluarga Harapan (PKH) oleh Ombudsman, Jakarta, Rabu, 11 Desember 2018. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Riset Perpajakan DDTC (Danny Darussalam Tax Centre) memprediksi realisasi penerimaan pajak hingga akhir tahun akan berada di kisaran 86,3 persen sampai 88,6 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 Rp1.577,6 triliun.

Ekonom Fiskal DDTC Fiscal Research Denny Vissaro mengatakan pihaknya memiliki tiga angka proyeksi terhadap penerimaan negara melalui pajak tersebut yang di antaranya adalah Rp1.361 triliun atau 86,3 persen dan Rp1.398 triliun atau 88,6 persen terhadap target APBN 2019

“Dua angka pertama ini adalah range dengan anggapan bahwa berkaca dengan kinerja sistem pajak dari tahun lalu. Kami punya range dari proyeksi optimis dan juga pesimis,” katanya di Kawasan Cikini, Jakarta, Jumat 13 Desember 2019.

Denny menuturkan kedua angka tersebut masuk dalam proyeksi skala optimis, sedangkan untuk pesimis ada di kisaran Rp1.318 triliun atau 83,5 persen terhadap target APBN 2019 dengan shortfall sekitar Rp259 triliun.

Ia menjelaskan proyeksi pesimis itu dilandasi oleh perhitungan kinerja penerimaan pajak hingga kuartal III-2019 yaitu tercatat baru mencapai Rp1.018,47 triliun atau 64,5 persen dari target.

“Kami juga mengaitkan dengan relevansi proses yang sedang on going sepanjang 2019,” ujarnya.

Ia melanjutkan dari sisi kinerja penerimaan pajak juga melemah yaitu tax buoyancy atau elastisitas penerimaan pajak terhadap pertumbuhan ekonomi menurun dengan hanya 0,03 pada kuartal III-2019 atau lebih rendah dibandingkan kuartal sama pada 2018 yakni 1,6.

“Kuartal II-2019 tax bouyancy 0,49 dan kuartal III-2019 ternyata mengalami pelemahan lagi tax buoyancy kita hanya 0,03 dibanding sebelumnya 1,6,” katanya.

Tak hanya itu, terkait rasio pajak menurut Denny seharusnya pemerintah berpeluang untuk mendorong hingga mencapai sekitar 11 persen sampai 12 persen namun ternyata pada kuartal III-2019 kembali turun di bawah 10 persen yaitu 9,72 persen.

"Ketika perdagangan dan harga komoditas turun, sayangnya kita tidak antisipasi cepat karena kita ada Pemilu di awal tahun. Barulah di semester kedua direspons ketika pemerintahan baru terbentuk," katanya.

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat hingga akhir November penerimaan pajak baru mencapai Rp1.136 triliun atau 72 persen dari target APBN 2019 yaitu Rp1.577,6 triliun yang berarti masih kurang sekitar Rp441 triliun.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

21 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

23 jam lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

2 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

5 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

6 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

6 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya