Realisasi Kerja Sama Pertamina - Saudi Aramco Molor Lagi
Reporter
Eko Wahyudi
Editor
Rahma Tri
Jumat, 13 Desember 2019 10:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pembahasan kerja sama perseroan dengan Saudi Aramco mundur lagi hingga kuartal pertama tahun depan. Namun, ia memastikan kerja sama dengan Saudi Aramco pada Kilang Cilacap tetap berjalan meski ada perubahan skema.
"Soal kerja sama Aramco masih berjalan. Targetnya di kuartal pertama tahun depan ini sudah harus selesai," ujar Nicke di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2019.
Nicke menjelaskan, skema kerja sama Pertamina dengan Aramco adalah dengan menawarkan pembangunan kilang baru, meski wilayahnya masih sama yaitu di sekitar Kilang Cilacap, Jawa Tengah. Hal ini pun sama dengan opsi skema kerja sama yang pernah dilakukan pada kilang Balikpapan, Kalimantan Timur, di mana Pertamina dan Aramco tidak perlu melakukan spin off kilang eksisting.
"Opsi kerja sama seperti di Balikpapan, bangun yang baru. Eksisting tetap operasi tapi sistemnya toll fee. Ini dilanjutkan," ujar Dirut Pertamina.
Toll fee yang dimaksud oleh Nicke adalah kilang baru dibuat oleh Aramco, kemudian pengolahan minyak itu akan dioperasikan anak usaha yang dibentuk atas kerja sama Pertamina-Saudi Aramco. Nantinya, Pertamina yang akan menyerap produksi dari kilang ini dengan membayar toll fee.
<!--more-->
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir meminta kesepakatan valuasi proyek kilang minyak Cilacap yang akan digarap PT Pertamina (Persero) bersama Saudi Aramco segera rampung. Ia menargetkan penghitungan valuasi aset oleh Saudi Aramco kelar pada Desember nanti.
"Sampai Desember kami lihat sepakat atau tidak. Kalau tidak, kami cari alternatif lain," ujar Erick Thohir di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Selasa, 29 Oktober 2019.
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati juga sudah mengahadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 9 Desember 2019, guna melaporkan kepada Presiden Joko Widodo terkait kesiapan implementasi B30 (solar dengan campuran minyak kelapa sawit sebesar 30 persen).
Jokowi melakukan pertemuan itu usai memimpin rapat terbatas tentang pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah tahun 2020, sekitar pukul 16.30 WIB. Pertemuan itu berlangsung hingga satu jam. Ahok mengatakan tak ada arahan khusus dari Jokowi terkait kedatangannya.
Saudi Aramco dan Pertamina sebelumnya bersepakat menjajaki usaha patungan sejak 2014 namun tak kunjung terealisasi hingga saat ini. Sebelum melanjutkan kerja sama lebih jauh, keduanya lebih dulu menghitung valuasi aset. Namun, bertahun-tahun, perhitungan itu tidak kunjung menemui kesepakatan. Hingga 2019, keduanya masih berkukuh menggunakan penghitungan valuasinya masing-masing.
EKO WAHYUDI l CAESAR AKBAR