Dikritik Faisal Basri, Kemenhub Tata Ulang Tol Laut 2020

Rabu, 11 Desember 2019 16:24 WIB

Tempo.Co, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus Purnomo mengatakan akan melakukan perubahan mendasar terhadap tol laut mulai 2020. Salah satu langkah jangka pendek yang akan dilakukan adalah dengan melakukan penataan pada rute tol laut.

"Destinasi akan kami re-route, sehingga bisa mempercepat waktu periode singgah," kata Agus di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rabu, 11 Desember 2019.

Ia mengatakan modifikasi dari destinasi itu akan membuat jalur yang dilayani tol laut. "Yang jauh-jauh itu akan banyak pakai komersial dan kami fokus di feeder-nya," tutur Agus. Ia mengatakan desain rute anyar itu sudah ada namun belum diumumkan kepada publik.

Di samping itu, untuk memperbaiki pelayanan, ke depan Kementerian Perhubungan akan melakukan perbaikan mendasar atas tol laut. Misalnya dengan menerapkan teknologi teranyar dan menggandeng perusahaan teknologi rintisan.

"Nantinya seluruh pengguna jasa bisa pesan barang tol laut dengan IT itu. Bahkan mungkin nanti bisa door to door. Sedang kami susun dan kedepan akan lebih transparan, tidak seperti dulu," ujar Agus.

Agus menjawab kritik bahwa adanya program tol laut belum berdampak kepada pertumbuhan ekonomi. Menurut dia, keberadaan program tersebut sejatinya dibutuhkan oleh beberapa daerah.

Ia mengaku menerima komunikasi hingga surat dari beberapa kepala daerah terkait program itu. "Faktanya mereka sangat butuh tol laut itu. Tentu kami tidak menghindari bahwa ada beberapa tempat yang dikatakan mungkin terlalu lama destinasinya, kemudian juga impact harga terlalu tinggi," tutur Agus.

Agus menurutkan mayoritas wilayah yang disinggahi tol laut adalah yang sangat membutuhkan. Bahkan ada wilayah yang hanya mengandalkan tol laut untuk mengangkut barang ke sana. "Ada beberapa daerah yang hanya kapal tol laut yang bisa angkut barang, seperti di Morotai. Beberapa daerah banyak minta agar kapal tol laut ini juga singgah," tuturnya.

Sebelumnya, Ekonom senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengkritik implementasi program tol laut yang tak terlampau berdampak mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Pandangan itu ia sampaikan kala menjadi pembicara dalam dialog dengan para pakar di kantor Kementerian Keuangan, Selasa, 10 Desember 2019.

Mengutip data sigi Badan Pusat Statistik, ia menuturkan, transportasi laut hanya menyumbang 0,3 persen dari keseluruhan pendapatan produk domestik bruto atau PDB. Angka ini jauh lebih rendah ketimbang kontribusi transportasi sisi darat dan udara.

Menurut data yang sama, transportasi udara menyumbang kontribusi 1,6 persen terhadap PDB dan transportasi darat 2,4 persen. “tol laut sudah enggak ada ceritanya. Ke mana kapalnya kita sudah enggak tahu,” ujar Faisal.

Padahal, tol laut adalah program yang digadang-gadang menjadi salah satu Nawa Cita Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada pemerintahan jilid pertamanya dulu untuk menghidupkan kembali sektor maritim. Pembiayaannya pun masih terus disubsidi oleh anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN.

Faisal kemudian menilai program tol laut yang kurang moncer merupakan salah satu yang membuat Jokowi tak berselera lagi menggarap sektor maritim. “Pak Jokowi enggak pernah ngomong laut lagi. Pak Jokowi udah enggak selera lagi,” ujarnya.

CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

4 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

Penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga besok, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

5 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

6 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

11 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

1 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

4 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

4 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

5 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

5 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya