Bonus Demografi Dianggap Solusi Atasi Jebakan Pendapatan Menengah

Reporter

Antara

Kamis, 5 Desember 2019 13:41 WIB

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memberikan sambutan dalam acara Indonesia Banking Expo 2019 di Jakarta, Rabu, 6 November 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bonus demografi Indonesia merupakan potensi besar sebagai salah satu solusi keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.

"Untuk sektor tenaga kerja, kita tidak perlu khawatir dengan kuantitas tapi kualitasnya yang perlu dipikirkan," katanya saat membuka Forum Internasional Tahunan Kebijakan Publik dan Pembangunan Ekonomi (AIFED) ke-9 di Nusa Dua, Bali, Kamis, 5 Desember 2019.

Menurut dia, bonus demografi yang dimiliki Indonesia sebagai modal dari sumber daya manusia sehingga menjadi prioritas untuk ditingkatkan kualitasnya pada pemerintahan kedua Presiden Jokowi.

Pada periode pemerintahan kedua Jokowi 2019-2024, pembangunan SDM menjadi prioritas untuk mendukung ekonomi Indonesia, selain melanjutkan infrastruktur dan reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi.

Dalam pemaparannya, Suahasil mengungkapkan penguatan SDM dilakukan dengan menjamin kesehatan sejak masa kehamilan untuk mencegah stunting hingga kualitas pendidikan.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, dari Rp 2.540 triliun belanja negara, lima persen di antaranya untuk kesehatan dan 20 persen untuk pendidikan.

Pemerintah juga memberikan insentif pajak kepada dunia usaha yang berkontribusi memberikan pelatihan kepada SDM.

Dengan begitu, ada SDM Indonesia memiliki kemampuan dan mendapatkan alih teknologi dari perusahaan asing dan dalam negeri yang beroperasi di Tanah Air.

Dalam pemaparannya itu, Suahasil juga mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015 yang menyebutkan kualitas tenaga kerja di Indonesia masih rendah. Statistik itu menyebutkan sekitar 60 persen pekerja memiliki latar belakang pendidikan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Untuk itu, meningkatkan produktivitas tenaga kerja di sektor manufaktur merupakan hal yang penting. Sebab, sektor itu menghasilkan pendapatan atau produktivitas tinggi.

Kementerian Keuangan memproyeksikan prospek Indonesia pada 2024 dengan jumlah penduduk mencapai 319 juta dengan 47 persen merupakan usia produktif.

Kemenkeu memproyeksikan Indonesia akan keluar dari jebakan negara berpendapatan rendah tahun 2036 dengan pendapatan per kapita mencapai 16.877 per dolar AS.

Pada 2015, pendapatan per kapita penduduk Indonesia mencapai 3.377 per dolar AS dan tahun 2020 diproyeksikan mencapai 4.546 per dolar AS.

ANTARA

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

19 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

21 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

1 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

1 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

1 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

5 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya