Dongkrak Pertumbuhan, Jepang Rilis Paket Stimulus 13 Triliun Yen

Kamis, 5 Desember 2019 11:31 WIB

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menghadiri pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, 23 Januari 2019. [REUTERS / Arnd Wiegmann]

TEMPO.CO, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Shizo Abe pada hari ini mengumumkan paket stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tengah dihadang kemerosotan ekspor, bencana alam, dan dampak dari kenaikan pajak penjualan.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Abe menjelaskan bahwa paket kebijakan tersebut akan mencakup langkah-langkah fiskal senilai 13 triliun yen atau sekitar US$ 119 miliar. Namun, ia belum memberikan rincian mengenai kebijakan tersebut.

Paket ini dirancang untuk membantu pemulihan bencana, melindungi terhadap risiko ekonomi, dan mempersiapkan negara setelah Olimpiade Tokyo 2020.

Dengan paket kebijakan itu, Abe tampak ingin meminimalkan risiko resesi yang akan menodai catatan program pertumbuhan Abenomics, sambil menopang dukungan politiknya sendiri setelah skandal yang muncul baru-baru ini.

Ekonomi Jepang diperkirakan akan menyusut 2,7 kuartal keempat tahun 2019 dibanding periode yang sama. Penurunan ekonomi ini menyusul kenaikan pajak dan bencana topan, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.

Advertising
Advertising

Paket itu akan bertujuan untuk membuat ekonomi Jepang kembali berjalan dan menghindari kemunduran lebih lanjut dalam permintaan global yang memicu resesi awal tahun depan.

Dari draft paket stimulus pemerintah yang diperoleh Selasa oleh Bloomberg disebutkan perlunya pengeluaran untuk meningkatkan infrastruktur pencegahan bencana, perpanjangan program rabat pembayaran tanpa uang tunai serta bantuan teknologi informasi untuk perusahaan kecil dan menengah yang menaikkan upah pekerja.

Kepala kebijakan Partai Demokrat Liberal Fumio Kishida sebelumnya memperkirakan total keseluruhan paket kebijakan ini, termasuk investasi sektor swasta, akan menelan biaya sekitar 25 triliun yen.

Terkait hal ini, para ekonom dan investor akan memperhatikan berapa banyak pengeluaran baru yang ada dan berapa banyak pembiayaan yang dibutuhkan. “Paket ekonomi terbaru Jepang kemungkinan tidak akan mendorong pertumbuhan secara signifikan," kata Yuki Masujima, ekonom dari Bloomberg.

Meski begitu, Masujima yakin paket ekonomi ini akan cukup untuk menghindari kontraksi kuartal ini yang berisiko berubah menjadi resesi awal tahun depan. “Perdana Menteri Shinzo Abe mungkin perlu meningkatkan stimulus fiskal pada tahun 2020 jika permintaan luar negeri memburuk lagi," tuturnya.

BISNIS

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 jam lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

5 jam lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

17 jam lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

20 jam lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

23 jam lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

1 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya