Bea Cukai Ungkap Modus Penyelundupan Harley Davidson, Dipreteli

Selasa, 3 Desember 2019 16:48 WIB

Harley Davidson Ultra Limited FLHTK. Sumber: bisnis.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mengungkapkan modus temuan penyelundupan suku cadang sepeda motor bekas bermerek Harley Davidson yang diangkut pesawat anyar maskapai Garuda Indonesia berjenis A300-900 Neo.

Barang yang diduga milik karyawan Garuda Indonesia berinisial SAW ini dikemas dalam 15 boks dan diterbangkan dari Prancis menuju Bandara International Soekarno-Hatta, 17 November lalu.

"Barang itu dipereteli dan dimasukkan ke boks yang dibawa penumpang di bagasi. Spareparts itu dalam kondisi terurai dan bekas," kata Kepala Subdirektorat Komunikasi Dan Publikasi Bea dan Cukai Deni Surjantoro kala dihubungi Tempo, Rabu, 3 Desember 2019.

Karyawan Garuda Indonesia yang ditengarai memboyong spareparts motor gede bekas tersebut rupanya tercatat dalam manifes penumpang. Ia--SAW--termasuk dalam 22 daftar penumpang yang ikut dalam penerbangan pesawat Garuda Indonesia rute Paris-Jakarta.

Deni memastikan nama SAW tidak tercantum dalam daftar kru Garuda Indonesia. Adapun pesawat itu mengangkut 10 kru. "Nama pemilik barang bukan berada di daftar kru, tapi penumpang," ujarnya.

Di sisi luar boks tersebut, petugas Bea dan Cukai menemukan adanya claimtag atau tanda kepemilikan. Dalam claimtag ini tertera identitas nama penumpang yang bersangkutan.

Di samping 15 boks berisi spareparts Harley Davidson, Bea dan Cukai menjumpai ada tiga boks lainnya berisi dua sepeda merek Brompton beserta aksesorisnya. Sama halnya dengan Harley, boks berisi sepeda mewah itu ditengarai bekas. Tak didetailkan apakah dua unit sepeda ini milik pelaku yang sama.

Dengan demikian, Bea Cukai menemukan ada 18 boks yang isinya merupakan barang selundupan. Deni menjelaskan, seluruh boks tersebut diangkut di bagasi dan dicampur dengan koper-koper milik penumpang.

"Kami sudah memeriksa kabin dan kokpit, tidak ada pelanggaran. Kami juga periksa kargo, di manifestasinya, kargo diberitakan nol alias tidak ada kargo. Namun, terdapat 18 boks yang ada claimtag. Jadi kami temukan saat memeriksanya," ujarnya.

Deni mengatakan modus penyelundupan barang ilegal melalui pesawat baru ini tak lumrah terjadi. Biasanya, Kantor Bea dan Cukai Soekarno-Hatta menemukan adanya penyelewengan pengangkutan barang melalui pesawat reguler yang mendarat di terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Kalau ini kemarin kan pesawat baru. Izinnya mendarat di Hanggar GMF (Garuda Maintenance Facility) untuk kepentingan seremoni. Jadi kami temukan di GMF," ujarnya.

Kantor Bea dan Cukai saat ini tengah mendalami temuan itu. Deni memastikan telah berkomunikasi dengan Garuda Indonesia dan GMF. Bea dan Cukai juga sudah memanggil pihak bersangkutan. Deni mengatakan investigasi ini membutuhkan waktu beberapa hari.

Vice President Corporate Garuda Indonesia Ikhsan Rosan membenarkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bea dan Cukai. Garuda saat ini sedang menunggu hasil pendalaman tersebut.

"Kami menanyakan ke Bea Cukai soal pembayaran pajak dan sanksi-sanksinya. Kami juga sudah panggil pihak bersangkutan," ucapnya kala dihubungi Tempo pada Rabu sore.

Berita terkait

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

1 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

1 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

1 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

2 hari lalu

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

2 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Ungkap Detail Pertemuannya dengan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta

3 hari lalu

Alexander Marwata Ungkap Detail Pertemuannya dengan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena bertemu Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto.

Baca Selengkapnya