Melambat, BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Kredit Jadi 8 Persen

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Jumat, 22 November 2019 08:31 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo ditemui usai memberikan key note speech dalam acara Simposium Asia's Trade and Economic Priorities 2020, di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Selasa 29 Oktober 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI memangkas proyeksi pertumbuhan kredit sepanjang 2019. Proyeksi dipangkas sejalan dengan melambatnya pertumbuhan kredit sampai dengan September.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pada September 2019 pertumbuhan kredit berada pada angka 7,89 persen secara year on year (yoy). Kondisi ini tercatat melambat jika dibandingkan pertumbuhan per Agustus yang tumbuhnya mencapai 8,59 persen yoy.

Proyeksi yang dipangkas itu juga sejalan dengan melambatnya pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Sampai September, DPK hanya tumbuh 7,47 persen yoy, menurun dibandingkan pertumbuhan Agustus 2019 yang sebesar 7,62 persen yoy.

"Kondisi ini dipengaruhi permintaan kredit korporasi yang belum kuat. Indikator berbagai aktivitas termasuk impor, bahan baku dan modal itu turun, karena memang ekspor pada kuartal I dan II turun, meski kuartal III membaik, tapi belum kuat," kata Perry di kantornya, Kamis 21 November 2019.

Dengan mempertimbangkan perkembangan tersebut, BI memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2019 sekitar 8 persen. Pertumbuhan itu diprediksi bakal ditopang oleh pertumbuhan DPK pada level yang relatif sama sekitar 8 persen.

Advertising
Advertising

Perry memandang, permintaan kredit yang melemah pada sektor korporasi tersebut, sejalan dengan prospek ekonomi dunia ke depan. Akibatnya, banyak perusahaan lebih mengambil kebijakan konservatif untuk melakukan ekspansi bisnis serta melakukan wait and see mengenai investasi.

Karenanya, Perry terus meyakinkan para pelaku usaha mengenai kondisi ekonomi ke depan, sehingga kredit bisa tetap tersalurkan. Apalagi, BI melihat fundamental ekonomi domestik masih kuat, sejalan dengan tingkat inflasi yang terjaga dan konsumsi yang masih tumbuh.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

6 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

10 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

2 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya